[WEEKEND STORY] KONDANGAN KE MEDAN.

Terakhir saya ke Medan itu waktu ke Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam via Medan. Karena ga ada pesawat direct, akhirnya kami (saya & Febby) transit di Medan.

Niat perjalanan kali itu selain ke Aceh, pengen nyobain kereta bandara Kualanamu ke Kota Medan, kemudian sholat di Mesjid Raya Medan, baru deh plesiran ke Banda Aceh. Landing di Medan, kami di jemput oleh teman kuliah saya di Stasiun kota Medan. Kemudian, nebeng tidur siang dan berbuka puasa dirumah beliau, selanjutnya dianterin Kakak dan suaminya ke terminal Bus. Hooh, Medan – Banda Aceh kita naik bus 12 jam 😅👌🏻

One Day trip kukurilingan di Aceh, pulangnya kali ini di Jemput Una, adik temen saya Ummul. Sama seperti Ami, kami mampir dan numpang istirahat/bobo siang dirumah Ummul (sementara posisi ummul ada di Batam), kemudian dibeliin oleh oleh Buya (Ayahnya) dan dianterin Umi dan Una ke Bandara Kualanamu, mayan hemat uang transport. 😂

Awal 2022, dilalahnya Ami dan Una menikah hanya selisih 1 hari. :’)

Disela macet ibukota dan kerjaan yang ga ada abis abisnya, saya impulsif browsing laman airasia, klik klik klik, gunakan saldo hasil refund tiket tahun 2020 dan already booked.

Terlepas dengan rasa rindu saya ingin kembali traveling dan naik pesawat, buat saya Ami dan Una bukan cuma teman biasa, keduanya udah layaknya keluarga. ❤️

Ami, teman kuliah hamper selama 4 tahun di Bandung. Dia beberapa kali sempet interview di Jakarta sebelum akhirnya Kembali ke Medan. Kali terakhir beliau ke Jakarta tahun 2019, dan menyempatkan diri menginap di rumah. Keluarga Ami udah kaya keluarga sendiri. Beberapa kali ketika ibunya nginep di Kostan, hampir selalu menyiapkan teh manis hangat setiap saya pulang bekerja. What a lovely mom.

Happy Wedding, Ami-nyaaa aku :”)

Una, adik sahabat saya. Memperlakukan saya sebagaimana kakaknya. Beberapa tahun lalu una sempat dinas ke Jakarta dan memilih tidur di kostan saya yang minimalis. Sama kaya keluarga Ami, keluarga Ummul pun sama baiknya. Kenangan saya bersama Buya, ketika Buya membayar kostan untuk saya dan Ummul di Bandung. “Ngekost aja ya, Nia. Temenin Ummul”. Padahal waktu itu mbuh saya bayar kostannya gimana. 👻

Kemarin ketika adik saya menikah, bertepatan dengan Una lamaran. Ummul sekeluarga sedang di Medan. Mobilnya di Batam? Dipinjamkan sukarela untuk saya dan keluarga mobilisasi. Aaahh ❤️

So, agendanya Cuma 2; Nikahan Ami dan Nikahan Una. Saya lagi ga ingin ke tempat wisata, tapi mau kuliner sebanyak yang saya bisa. Haha. Jangan lupa, tidur siang jadi agenda yang disisipkan juga. Haha.

3D2N di Medan, menghasilkan beberapa makanan yang saya coba, bersama Dini, temen kuliah saya ketika di Bandung saya mencicipi banyak makanan Medan.

SATE MEMENG SINCE 1945.

Tahun kemerdekaan banget ga nih satenya udah ada. 😅 Legend karena ulang tahunnya sama dengan hari kemerdekaan kali, yaa.

Nama Memeng diambil dari nama peracik sate, aslinya sih H. Muhammad Saimin, panggilannya Memeng ✌🏻

ES CAMPUR.

Ini ga tahun since tahun berapa. Konon, since Dini masih kecil ini udah ada. Hahaha. Let said 20 tahunan kali yaaa. 😅

RUJAK PADANG DI MEDAN.

Abis makan es campur, Dini semangat sekali mengajak saya membeli rujak. Tenaaaang, perut saya ga selowong itu untuk menikmati rujak tersebut saat itu juga. Saya bungkus untuk pemadam kelaparan. ✌🏻

NELAYAN JALA JALA.

Tempat makan dimsum dan Seafood yang memorable buat saya. Sempet ingin dilewatkan karena merasa sudah ada cabangnya di Jakarta.

Tapi tetep di mampirin karena aneh rasanya ga kembali ke Nelayan. Muhehe. Dulu saya makannya di tempat pertamanya di ruko. Sekarang udah ada di Merdeka Walk.

Mayanlah, sekalian malem mingguan. :’)

LONTONG KAK LIN

Saya sengaja tidak memesan hotel with breakfast, selain karena tak terbiasa sarapan pagi, tentu saja banyak sekali makanan yang saya ingin cicipi.

Dini lagi lagi berbaik hati, mengajak saya untuk sarapan di kedai Kak Lin. Saya sukaaaaa sate kerang dan Lontong medannya. Keesokan harinya, saya minta Dini kembali ke tempat ini lagi. Ihihihii.

NASI GORENG SEMALEM SUNTUK.

Saya ga ikut makan di kondangan karena situasinya membuat saya tidak nyaman untuk membuka masker. Sehingga for the rescue, saya grabfood-in Nasi Goreng Semalem Suntuk. Ga sempet difoto, hanya porsi nya pas sesuai selera saya. Perpaduan Gurih Rempahnya, waaaaaah. Alhamdulillaahh, enaaaaaak 👌🏻✨

MIE BALAP.

Mungkin, dimasakinnya Balapan :)))) Ini menu sarapan sampai makan siang saja. Pilihannya ya kalau ga Mie Goreng, Mie Bihun. Suprisely, ada makanan all time favorit saya. Bakwan 😅😂.

Selain makanannya yang enak, live music-nya mendukung sekali buat galau bengong pagi pagi dikala belum mandi. Kapan lagi, ya kan?

DURIAN UCOK.

Apalah artinya ke Medan tanpa mampir ke Durian Ucok ya, kan? Durian Ucok ini padahal posisinya persis dibelakang hotel yang saya inapi. Tapi yaaa, semakin deket semakin tidak terjangkau karena disepelekan 😅😂

Untungnya sempet mampir, sebelum ke Bandara. Sekalian beliin titipan mama yang ngidam ingin pancake.

Karena foto lagi makan duren ga ada indah indahnya :)))))

Berat badan? Ga usah ditanyaaa. Seperti sudah lama sekali tidak menghabiskan akhir pekan dengan, tidur dan makan. Haha.

Alhamdulillah di kasih waktu, kesempatan, kesehatan dan rejeki untuk masih silaturahmi.

Senang sekali, bisa kembali menyambung silaturahmi bareng Dini, temen kuliah yang bahkan baru temenan di Instagram setelah seharian bertukar cerita. Seru dan menyenangkan bahwa masih ada teman yang bisa menemani di kota tujuanku jalan-jalan.

Dan untuk Ummul dan suami yang selalu ada dikota manapun aku singgah. Terimakasih sudah di jemput dan di dadah dadahin di Bandara.

Semoga masih ada kesempatan lagi untuk kembali yaaaa, Medan. Horaaaaas! 🤝

1 thought on “[WEEKEND STORY] KONDANGAN KE MEDAN.

Leave a reply to nyonyasepatu Cancel reply