Napak Tilas menjelajah Bandung

Pertama kali kenal Adam & Susan dari Twitter. Sukaaaa banget deh dengan pasangan ini. Kerjaannya jalan jalan mulu. Sebagai orang yang masih belum berani untuk melepaskan diri dari jabatannya sebagai buruh pabrik, sirik to the max sama pasangan yang memiliki hobi yang sama untuk terus tetap berjalan. Selama ini, mupeng mupeng deh mantengin linimasa mereka di twitter, dengan akun @pergidulu, huh.

“Sheraton, payun, kang” ujar saya sehari hari setiap naik angkot menuju ke kost-an. Iya, kostan saya diseberang Sheraton Hotel and Towers banget. Paling gampang buat jadi clue untuk memberhentikan angkot 😀

Saya menghabiskan waktu 3 tahun untuk kuliah di Bandung. Selama itu, saya nge-kost di Dago Pojok. Letaknya persis di Seberang Sheraton. Selama itu pula, saya menjadi saksi bahwa hotel satu ini, seriiiing banget digunakan untuk event event acara. Lahannya yang luas, bikin area ini tak pernah macet, meski ada acara besar didalamnya. Seumur umur tinggal di Dago Pojok, mentok mentok masuk lingkungan Sheraton, ke ATM nya doang. Secara anak kostan ya, mana kepikiran kan buat nginep di hotel kece ini.

Kemudian, @pergidulu nanya, kalau diberi kesempatan untuk #NginepGratisSheratonBdg, Itenary-nya mau kemana?

Mau napak Tilas! ~~~~~\o/

Untuk yang belum tahu, Hotel ini terletak di Jalan utama Dago. Iyes, kawasan yang paling ngehits se Bandung raya. Saya coba lampirkan petanya, ya.

Peta Dago!

Peta Dago.

Jadi tidak perlu khawatir, kalau kamu tidak punya kendaraan atau tidak bisa menyewa kendaraan. Angkot yang melintas didepan hotel ini banyak, sering bahkan nyaris 24 jam selalu ada.

Kalau saya berangkat pagi dari Jakarta, saya tiba di Bandung pukul 11.00 pagi. Dari pool travel di Simpang Dago, saya tinggal naik angkot ke arah Dago Atas. Bisa menggunakan angkot Stasiun Dago/Kelapa Dago/Riung Dago. Hal yang pertama akan saya lakukan, silaturahim ke Ibu kost yang ada di Dago Pojok dan Beli basreng.

Basreng adalah salah satu makanan khas Bandung. Singkatan dari Bakso Goreng. Jadi bakso bulet di potong potong panjang, kemudian di goreng dan diberi bumbu.

Didepan hotel Sheraton, ada Yomart. Disebelah yomart, jalan menuju ke dalam Dago pojok, disitulah saya biasa jajan Basreng ini. Sebuah nya di hargai Rp. 1.000,- jajanan murah enak nikmat.

Sambil menunggu jam untuk check-in, ga ada salahnya memutari kawasan Hotel Sheraton ini untuk foto foto yang kemudian di review di Blog! Mungkin iya, budget hotel ini bukan untuk kantong mahasiswa atau anak kostan. Tapi siapa tahu, bisa jadi referensi untuk suatu hari nanti kalau kita mau honeymoon di Bandung. ihihi. Aamiin kan dulu, yuk! Aamiin.

Menghindari lalu lintas yang padat di sepanjang jalan Dago, saya ingin menghabiskan sore di Taman Hijau sambil melihat kuda. Gimana kalo ke D’Ranch? D’Ranch terletak di Lembang. Kita bisa ngangkot langsung dari depan hotel ini. Naiklah angkot Kelapa – Dago/ Stasiun – Dago/Riung – Dago sampai ke McD Simpang Dago. Dari situ, kita berjalan kearah ITB untuk melanjutkan naik Angkot Cicaheum – Ledeng, sampai ke Terminal Ledeng. Kemudian, naik satu kali lagi angkot, Ledeng – Lembang, sampai Lembang 🙂

Turun deh di perempatan setelah pasar Lembang. Berjalan kaki sekitar 5 menit. Cukup dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- termasuk welcome drink susu murni, kita bisa mendapatkan pemandangan ini;

ab

D’ Ranch. \o/

aa

Nikmat duduk sore lepas dari hiruk pikuk padat kota manakah yang kamu dustakan?

Ga cuma mandangin lahan hijau terbentang, dan ngemil ngemil lucu. Di D’Ranch, kita bisa berlatih kuda, menunggang kuda, bermain beberapa kegiatan outdoor. B=)

Malem minggu, rasanya ada yang kurang kalo tidak mencoba mencicipi dinner romantis di The Valley, Dago Pakar. Letaknya? Deket banget sama hotel Sheraton. Ya emang sih, ga bisa naik angkot juga, karena letaknya agak menjorok kedalam. Naik taxi, argo-nya tidak akan sampai Rp. 50.000,- kok. Kapan lagi menikmati citylight kota Bandung dari atas? 🙂

thevalley

Wanna? 🙂

Untuk harga, mungkin agak overpriced, tapi worth it kok dengan rasa dan pemandangan yang kita dapatkan. Bandung, menjadi salah satu kota romantis. 🙂

Minggu pagi, setelah menunaikan ibadah sholat shubuh. Pilihan yang tepat untuk berjalan kaki sampai Taman Hutan Raya Ir. Juanda. Jangan takut kelelahan karena jalan sendirian, banyak kok orang orang yang berolahraga dengan tujuan yang sama. 🙂

Dari Taman Hutan raya, tanggung sekalian bermain dan berfoto di tempat yang lagi nge-hits di Bandung. Tebing Keraton. @pergidulu pernah mengupas how to dan cerita tentang Tebing keraton ini disini.

tk

Lelah berolahraga pagi, kembali ke Hotel untuk menikmati sarapan yang telah disediakan. Bermalas malasan menikmati udara Bandung dan lingkungan Hotel yang menyenangkan. Berenang adalah pilihan yang tepat untuk melatih otot otot kaki dan tangan sebelum melakukan check-out. 🙂

Sebelum kembali ke Jakarta, saya yang suka sekali baca buku, tak akan melewatkan untuk mampir ke Rumah Buku. Sebuah toko buku yang setiap hari selalu ada discount. Terletak di Jalan Supratman. Dari hotel Sheraton, hanya perlu naik sekali angkot jurusan Riung – Dago. Turun di pusdai, kemudian Jalan kaki sedikit. 🙂

Semoga itenary ini cukup untuk membuat saya melepas rindu pada Bandung, dan Dago tempat saya dulu pernah ber-domisili. Kalau kamu? Akan kemana saja jika diberikan kesempatan yang sama? 🙂

Sumber gambar selain doc pribadi;

-http://gambar-rumah.com/attachments/bandung/408961d1365447665-cluster-villa-dago-umaia-kawasan-bandung-utara-peta-dago-umaia-village-1.jpg

-http://www.klikhotel.com/klik/database/property/gallery/48/2-675.jpg

Advertisement

8 thoughts on “Napak Tilas menjelajah Bandung

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s