Ketakutan terbesar kami hari ini adalah Hujan. Secara acara ini diselenggarakan di pertengahan bulan Desember, yang hujan lagi sering-seringnya menghampiri. Saya sengaja memesan satu buah bus, hm, kopaja lebih tepatnya, untuk akomodasi kakak-kakak relawan dan adik-adiknya.

Alhamdulillah, pagi di tanggal 13 Desember 2015, cerah 🙂

Bagi adik-adiknya, ini adalah kali pertama mereka mengunjungi tempat wisata ini. Dan bagi sebagian besar kakak-kakak yang terlibat juga. 😀 Jadi selain bermain dalam kegiatan ini, sekalian #piknikhore dan #wisatabareng.

Sebelum acara dimulai, kami memberikan snack pagi untuk kakak dan adiknya agar bertenaga (?) ketika bermain nanti, sehingga bisa memenangkan bermacam permainan yang diadakan.

Setelah dirasa cukup mengisi amunisi, kami membuat lingkaran ditengah. Berpegangan tangan. Mencoba ngelirik sebelah kanan dan kiri, berkenalan secara singkat.

Sebelum ke games pertama, Kak Umi memandu acara ini. Saya membukanya secara simbolis. Dilanjutkan dengan pencarian kakak dan adik melalui pembagian nametag & Pembagian kelompok.

Bermain Balon.

Rule-nya adalah, setiap kelompok berbagi tugas. Ada yang meniup balon, kemudian ada yang menggiring balon menggunakan kepala, dan ada yang menumpuk balon menggunakan doubletip.

Pemenangnya adalah yang tumpukan balonnya tertinggi.

Jalan Estafet.

Games kedua ini, games yang sudah biasa dan lazim kita temukan di berbagai acara outbond. Kami hanya menyediakan 3 buah plastik berukuran terbatas. Kakak adik harus bisa memboyong semua anggota kelompoknya untuk dapat menggapai finish dengan tidak menyentuh tanah.

Ada satu kolompok, yang secara kebetulan berisi adik dan kakak yang berpostur tubuh hampir sama. Bertubuh berisi sehat.

“Udah lah, mbak. Kita nyerah aja. Kita ga mungkin menang, mbak. Kita kan gendut-gendut” Celoteh si Adik bertubuh sehat itu. 😀

Melihat beberapa kakak menggendong adik, bahkan Mba Tika (yang notabene perempuan) pun turut menggendong, adik ini tidak mau kalah.

Menuju Games ketiga, cuaca mulai redup redup. Sesekali hujan rintik-rintik. Kemudian berhenti. Rintik-rintik lagi. Saya, umi dan Joe berkumpul di pojokan. Mendiskusikan games terakhir kami mau apa.

“Mba, boleh main kotor?” Joe meminta izin kepada saya.

“Kotornya gimana? Jangan aneh aneh dong. Kasian anak-anaknya, pada ga bawa baju.” Jawab saya ketika itu.

Kemudian joe menjabarkan games yang pernah saya temukan di acara LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) jaman saya SMA dulu. Saya agak sedikit ragu sampai akhirnya mengiyakan dengan syarat.

“Jangan berlebihan ya, Joe. Sewajarnya saja.”

Siapa yang Paling Panjang?

Games ini meminta setiap kelompok untuk memanjangkan anggota kelompoknya dengan cara apapun. Se-kreatif apapun. Pemenangnya berdasarkan yang kelompoknya paling panjang.

Jaman saya SMA dulu, sampai lepas baju lepas celana sampe tiduran biar lebih panjang.

Semoga kali ini, mereka tidak berpikir aneh-aneh seperti dulu saya dan teman-teman lakukan di jaman SMA :)))

Ketika games ini berjalan, hujan mulai turun dengan intesitas yang agak sering. Saya kemudian memutuskan untuk mengemasi beberapa barang di pondokkan dan membiarkan Joe bertugas.

Ketika saya kembali ke area bermain, saya terpukau dengan beberapa hal yang saya temukan seperti;

Ah, syukurlah mereka tidak melakukan hal-hal yang ada dibayangan saya, sampai saya menemukan..

Ini pasti ulah Joe yang memberi ide buka baju, dan dengan baju itu bisa ‘memanjang’kan kelompok mereka.

Bukannya apa-apa, cuacanya mulai hujan. Saya kan takut mereka sakit. :’)

Saya minta untuk segera mengakhiri games ini ketika hujan tampak tidak akan berhenti. Kami bersiap ke tempat makan karena jam makan siang telah tiba.

Sebelum keluar, kita sempet foto keluarga dulu;

Cerita selanjutnya dari #OneDayFunDoingFun goes to Yogyakarta, dilanjutkan di Postingan berikutnya, ya! 🙂