Category Archives: Sulawesi Selatan

Wajib Mampir! Inilah 5 Tempat Wisata Instagrammable di Makassar.

Di era modern ini, media sosial tidak hanya menjadi ajang untuk mencari teman baru. Para pengguna medsos juga menjadikan feed mereka sebagai ajang untuk memamerkan foto-foto keren dengan latar belakang yang menawan. Tidak heran jika selama beberapa tahun belakangan, tempat wisata yang Instagrammable dan Pathable banyak bermunculan.

Jembatan.png

Sumber: fotokita.net

Fenomena ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar di Jawa, di Makassar, tempat wisata yang “fotogenik” juga mulai bermunculan. Penasaran tempat mana saja di kota ini yang cocok dijadikan latar belakang selfie atau wefie? Berikut ulasannya!

Helena Sky Bridge Maros

Jembatang gantung unik ini terletak di Taman Nasional Bantimurung yang merupakan rumah bagi 21 spesies kupu-kupu. Jembatan Helena sendiri terbentang di antar kedua bukit dengan ketinggian yang dapat memicu adrenalin. Untuk melintasi jembatan, pengunjung akan dipakaian sabuk keselamatan yang sudah diuji kualitasnya.

jembatan makassar.jpg

Sumber: Kumparan.com

Dari atas jembatan, kita bisa selfie atau mengambil gambar dengan latar belakang perbukitan hijau dan langit biru cerah. Soal keamanan ndak perlu khawatir, selain sabuk, pengelola juga memasang jaring-jaring di sekeliling jembatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 🙂

Air Terjun Pattirodeceng Maros

Kelok air sungai yang dihiasi tebing tinggi di sekeliling merupakan daya tarik air terjun unik dan indah ini. Uniknya, pengelola setempat menyediakan hammock di dekat sungai dan air terjun untuk tempat berfoto atau malah bersantai sambil menikmati alunan percik air.

Jika hammock dirasa terlalu berlebihan, kitabisa berfoto dengan latar belakang bebatuan tebing atau bahkan duduk di atasnya sambil menikmati udara segar kawasan Maros yang masih alami. Ihiy!

Pulau Kapoposang, Pangkep

Kapoposang merupakan satu dari tiga pulau terbesar di kepulauan Spermonde. Hamparan pasir putih yang kontras dengan lautan hijau di sekitarnya merupakan bukti bahwa Indonesia kaya akan pemandangan alam yang memesona. Air laut bening, kegiatan melepas tukit, menyelam dan menaiki kapal merupakan beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di sini.

Pulau Kapoposang.JPG

Sumber: PortalHijau.com

Agar feed Instagram semakincantik, jangan lupa untuk mengambil foto saat menyelam dengan latar belakang terumbu karang yang indah. Aku sih ndak mungkin bisa begini yak. Mentok-mentok ngambang dengan life jacket 😀

Hutan Pinus Bissoloro

Pesona pinus sebagai latar belakang foto di Instagram atau Path memang tidak ada duanya. Barisan pohon yang menjulang dapat menghadirkan suasana eksotis sekaligus alami pada sebuah foto. Selain pepohonan pinus, pengunjung juga bisa berfoto di hammock, tenda, dan jembatan kayu yang memang disediakan pengelola setempat untuk mendapatkan foto Instagrammable dan Pathable.

Batu Siping

Batu Siping merupakan wisata alam alami berupa gugusan batu yang membentuk pulau di tengah air sungai. Tempat unik ini merupakan salah satu tempat ajaib dengan pemandangan keren di Makassar. Untuk mempercantik feeds media sosial, Anda bisa berfoto dengan latar belakang bebatuan atau langit senja yang menawan.

Jangan lupa untuk duduk sejenak menikmati panorama alam Batu Siping dan merasakan ketenangan yang belum tentu didapatkan saat berada di daerah perkotaan.

Nah, itulah tempat wisata yang Instagrammable dan Pathable di Makassar. Jika ingin berkunjung ke kota ini, pastikan kita telah mempersiapkan segalanya. Termasuk soal penginapan. Untuk referensi hotel di Makassar dan pemesanan secara online, cobain deh untuk mengakses Airy dari PC, laptop, atau smartphone.

Airy Rooms merupakan jaringan hotel dengan jumlah properti terbanyak dan telah bekerja sama dengan pengelola penginapan-penginapan di Makassar. Tidak heran jika pilihan tempat menginap di situs traveling ini cukup beragam. Keuntungan lain jika kita memesan hotel di situs ini adalah, setiap konsumen akan mendapatkan 7 jaminan fasilitas.

AiryRooms.png

Di antaranya adalah: Kamar dengan tempat tidur bersih, ber-AC, memiliki televisi layar datar untuk hiburan, kamar mandi berpancuran air hangat, serta free toiletries, air minum, dan akses internet Wi Fi. Untuk pembayaran, ada pilihan untuk bisa membayar melalui transfer atau kartu kredit. Mudah bukan?

Kali aja ada yang mengagendakan liburan sebelum bulan puasa tiba, mumpung cuaca lagi epic-epicnya, kuy ah kita liburan!

Hallo Makassar dan cara menuju Tanjung Bira

Selamat datang di kota Angin Mamiri!

Makassar adalah Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Berasal dari sebuah kata bahasa daerah yaitu mangkasara yang artinya ‘menampakkan diri’ atau ‘bersifat terbuka’. Makassar disebut juga kota Daeng, yang berarti ‘kakak’ atau ‘abang’, tetapi daeng lebih umum sebagai sapaan atau panggilan untuk orang yang dihormati atau yang dituakan, baik laki-laki atau perempuan.

Biar liburannya panjang, saya memilih penerbangan malam dari Jakarta. Pukul 21.55 dari Soekarno Hatta. Kemudian pagi pukul 7 bertolak ke Tanjung Bira lewat Bulukumba.

Landing di Bandara Sultan Hasanudin pukul 1 pagi (ada perbedaan 1 jam antara Jakarta dan Makassar), tidur di bandara sampai Shubuh baru deh ke kota.

Nah, numpang tidur di Bandara ini saya sempet browsing-browsing. Untuk yang keluar pesawatnya melalui akses ruang tunggu. Bisa tuh, ga usah langsung keluar. Jadinya tidur di ruang tunggu keberangkatan.

Pas kemarin saya mah, akses dari pesawat langsung ke ruang bagasi dimana ini dibawah ruang tunggu keberangkatan. Jadilah langsung ke pintu keluar.  Akhirnya, saya nyari kursi di yang kira kira tidur-able di sekitar pengambilan bagasi. Jadi ga sampai ke area luar.

Tidur di Bandara Makassar.jpg

Tidur di area pengambilan Bagasi

Disebelah kursi ini, juga ada charger station untuk nge-charge handphone. Setelah tanya sana sini, banyak cara menuju ke kota. Dengan taksi sekitar Rp. 150,000,- atau Damri Bandara, namun Damri ini baru beroperasi sekitar pukul 7 dan baru akan meninggalkan bandara jika bangku sudah terisi penuh. Pilihan saya kemarin adalah transportasi Online, meski illegal (ngumpet-ngumpet) biaya yang dikeluarkan juga tidak sampai seratus ribu.

Naik transport Online menuju Pantai Losari untuk sholat shubuh sekalian di Mesjid Apung. Jadi, keluar dari Bandara kira-kira pukul 4 pagi. Lumayan 3 jam merem-melek cantik.

Mesjid Apung.jpg

Mesjid Apung sekitar Pantai Losari

Dari kota Makassar ke Tanjung Bira bisa dengan naik Angkutan semacam mobil Panther (disana dinamai Pete Pete) tarifnya sekitar 100,000,- dari Terminal. Tapi dia jalan setelah penuh. 😦 Walaupun kita standby dari pagi, bisa saja baru jalan jam 10 atau 11an karena menunggu semua bangku terisi.

Akhirnya, saya memilih untuk naik travel dari Kota Makassar ke Bulukumba. Bulukumba – Tanjung Bira masih sekitar 64km lagi. Kemudian dilanjutin dengan naik angkot ke Tanjung Bira.

Travel BMA Trans.jpg

BMA Trans

Naik Travel BMA Trans Makassar. Tarifnya 100,000,- hanya sampai Bulukumba. Perjalanan pertamanya dimulai pukul 7 pagi. Tempat duduknya super duper nyaman dan lebar. Kapasitas sekali berangkat hanya 8 orang. Kemarin, penumpang hanya 3 orang tetep jalan. Yey!

Minusnya, pool terakhir di Bulukumba dimana angkot menuju Tanjung Bira tidak lewat. Jadilah kemarin supirnya berbaik hati mengantarkan kami sampai persimpangan dimana Angkot menuju Tanjung Bira melintas dengan meminta ‘uang rokok’, kukasih aja 10,000 untuk satu orang.

Nah, dari Bulukumba ini naik Angkot ke Tanjung Bira. Kata penduduk sekitar yang juga akan menaiki angkot yang sama, tarifnya sekitar 25,000 per-orang.

Angkotnya ini bukan seperti angkot di kota-kota besar yang sudah ada rutenya. Namun, angkot ini nganterin orang sampai kedepan rumah. Iyes, angkot rasa travel door to door.

Setelah sampai di tanjung Bira, supirnya nanyain nih, kami akan turun dimana. Pas kita sebut, Cosmos Bungalows langsung dong ditodong biaya tambahan lagi. 😦 Cosmos Bungalosw itungannya udah di Pantai Bara sih. Tapi ya ga jauh juga dari Tanjung Bira, kurang dari 5km. Nodongnya juga ga tanggung-tanggung, minta tambahan 25 ribu untuk jarak 5km. Hiks.

Matahari yang terik, dan tidak terlihat angkutan apapun sepanjang mata memandang, bikin kami mengiyakan todongan itu. Huhu.

Jadi total biaya perjalanan dari Kota Makassar ke Cosmos Bungalows via Bulukumba; Rp. 100,000,- + Rp. 10,000,- + Rp. 50,000,- = Rp. 160,000,-

Sementara ketika pulang, dengan kebaikan hati Staff Cosmos Bungalows, kami dipesankan Pete-Pete yang menjemput langsung dan turun di Terminal Makassar cukup membayar Rp. 100,000,- saja.

Hanya saja, Pete-pete seratus ribu ini tanpa AC. Jadilah sepanjang jalan pake AC Alam dan full house. 1 Avanza ber-7. Bapak supir Pete-pete ini memberi informasi bahwa, hanya ia satu-satunya yang jalan jam 7 Pagi dari Terminal ke Tanjung Bira. Sementara yang lain baru jalan dari Terminal rata-rata pukul 11 siang.

Ada harga ada rupa sih, ya. Kalau saya kembali lagi ke Makassar dan ingin ke Tanjung Bira lagi, mungkin saya prefer naik Pete-pete pukul 7 pagi itu. Namun jika tidak, mending via Bulukumba. Karena jalan jam 11 dari Kota Makassar ini memungkinkan kesorean nyampe di Tanjung Biranya.

Eh iya, Pete-pete ketika pulang ini sempat juga menawarkan diri untuk mengantarkan kami langsung ke hotel. Dengan meminta tambahan biaya Rp. 100,000,-. Jelas saja langsung ku tolak, karena tahu di kota Makassar sudah ada transportasi Online yang pastinya tarifnya akan jauh lebih murah. Terminal terakhir ke Hotel dengan Grab hanya Rp. 33,000,-.

Keliatan amat ya turisnya, di todong terus. 😦

Ada yang sudah pernah ke Tanjung Bira dari Makassar? Share dong public Tansportasi nya apa ajaa.

Jangan menginap di Cosmos Bungalows, Tanjung Bara, Sulawesi Selatan

Ditengah hectic dan stress menyiapkan Jambore Anak 2017, saya menghibur diri dengan mencari tiket. Kan beberapa bulan lalu menang lomba nge-tweet berhadiah tiket kemana saja tuh.

Baca: Akhirnya! Ikutan Linkers Academy Batch 3

Tadinya uda jelas ingin digunakan untuk kem-BALI. Eh dilalahnya, gunung Agung sedang batuk-batuk. Trus bingung gitu, karena tidak menyiapkan plan B untuk urusan tempatnya. Sementara, tiket ini akan habis masa berlakunya.

Setelah mempertimbangkan sana sini, ada 3 tujuan yang akan saya pilih salah satunya; Medan, Manado atau Makassar. Berhari-hari saya browsing ketiga tempat ini. Kira-kira enaknya kemana, nanti disana mau ngapain aja, nginepnya gimana. Continue reading