Dalam rangka, ikut kelas Inspirasi Lombok, saya yang ga mau rugi ini, menyempatkan diri untuk menyebrang ke Pulau Gili. Kemudian, memilih untuk menginap di Homestay ini, setelah browsing kesana kemari melalui google.
Ecofriendly, organic garden adalah tema yang diusung oleh Homestay ini. Pelayanannya ramah sekali. Saya dan teman teman dijemput di dermaga dimana kapal kami merapat. Dengan menggunakan seragam bertuliskan WoodStock Homestay dan membawa papan bertuliskan “Mia”. Karena setelah kapal kosong, ga ada yang menghampiri dia, saya yakin ia salah tulis.
Sambil menenteng sepeda, kami berjalan disebelahnya. “10 menitan lah mba.” Jawabnya ketika saya tanya, berapa lama kami akan sampai ke Homestay-nya.
Pemandangan pertama setelah kami masuk kedalam adalah, kolam berenang yang dikelilingi pepohonan rindang dan kursi kursi lucu. Ga ketinggalan, ada bule. 😀
Kemudian, pepohonan yang rindang. Dikanan kirinya terdapat gazeebo dengan masing masing gazeebo memiliki nama sendiri sendiri.
Mini gazeebo untuk dua orang seperti dibawah ini; Untuk gazeebo berisi maksimal 2 orang ini dikenakan tarif sebesar Rp. 300,000,- dengan fasilitas breakfast, handuk dan kipas angin.
Kebetulan, karena saya datang bertiga bersama Febby dan Aisyah, maka saya ditawari mini Cottage yang cukup untuk ber-empat. Bertingkat gitu. Dengan fasilitas yang sama, mini Cottage ini dibanderol dengan harga Rp. 450,000,-. Cukup worth it. 🙂
Kasur bagian bawah. Berdekatan langsung dengan kamar mandi.
Setelah meniduri semalem, keesokan harinya, kami mencoba peruntungan untuk berburu sunrise. Eh iya, homestay ini juga menyediakan penyewaan sepeda seharga Rp. 35,000,-/hari. Kelelahan mengayuh, kami memutuskan untuk mencicipi sarapannya diarea kolam renang. Untuk sarapan, kita bisa memilih mau pancake/eggs. Boleh milih pengen juice apa. Dan ingin coffee/tea. Lengkap! Setelah memilih, semenit kemudian, masnya nganterin buah sebagai pengganjal perut sebelum pesanan kita dibuat. whoaa!
Ah, dengan nyamannya ketika terlelap, dan enaknya ketika sarapan, kami menyadari harga segitu untuk menghabiskan waktu di Gili murah banget.
Oh iya, satu hal lagi, setiap kita berpergian dan kembali masuk ke area ini, kita selalu disapa dengan “Welcome home..” oleh sang pemilik homestay ini. Seneng deh, selalu disambut. 🙂
Yang masih bingung pengen nginep dimana ketika berlibur ke Gili. Gili Trawangan tepatnya, homestay ini saya recomendasikan. \o/
Pingback: Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat | Alania
Pingback: Transit Hotel, Senggigi | Alania
Pingback: Jangan menginap di Cosmos Bungalows, Tanjung Bara, Sulawesi Selatan | alaniadita