Selamat hari merdeka, Indonesia!

Indonesia negeri yang cinta-able. Banyak orang yang suka, sayang dan cinta pada negeri ini. Setiap individu punya kecintaannya sendiri-sendiri. Ada yang suka karena kaya akan budayanya, ada yang ketagihan sama cita rasa kulinernya dan ada pula yang terkagum-kagum dengan alamnya. Saya jelas cinta pada poin yang terakhir. Kenapa?

Selama kamu di Indonesia, tidak perlu berjalan jauh untuk menikmati keindahan alamnya.

Sepak terjang pertama kali saya untuk traveling adalah ke Kepulauan Seribu, melihat pantai yang memperlihatkan gradasi warna pantai membuat saya bahagia. Padahal, untuk melihat itu semua saya hanya mengeluarkan uang sekitar 350 ribu saja dari Jakarta.

Tidak perlu sampai keluar negeri untuk menikmati musim dingin, di Indonesia pun kamu bisa merasa seperti di luar negeri.

Indonesia punya satu daerah dimana daerah tsb dingiiin banget. Tidak jauh, hanya 8 jam dari jakarta. Iya, Dieng Wonosobo. Kamu tidak perlu bersusah payah mendaki gunung untuk merasakan dieng. Cukup main dan mampir ke Dieng, kamu akan merasakan dinginnya udara yang menembus sampai ke tulang.

Tidak ada sinyal di suatu tempat, bikin kamu bisa fokus liburan tanpa gangguan gadget.

Tahun 2012, saya pernah bela-belain charge gadget di sebuah warung dalam Pelabuhan Jepara. Niat hati berjaga-jaga jika di Pulau Karimun Jawa akan krisis listrik. Batre gadget telah penuh, penyebrangan didepan mata. Ketika sampai di tujuan, colokan listrik banyak, sinyal yang ga ada. Lha terus, ini batre full buat apa? 😀 *elap keringat*

Ketika ada WNA bahagia di satu tempat wisata Indonesia, disitu kamu akan merasa bangga engga sudah sudah.

Ketika saya traveling ke Bromo, saya menemukan satu grup bule, sekitar 40 orang menyanyikan lagu disini senang disana senang dengan riang gembira sambil menunggu matahari keluar dari peraduannya. Rasanya kok ya seneng banget.

Mungkin ada 1 atau 2 orang yang berniat jahat, tapi ada banyak ribuan masyarakat yang akan menolongmu dengan ramah

Ini kejadian ketika saya tertipu ketika menyewa kapal di Pulau Bira, Kepulauan Seribu. Miss Comunication membuat kami salah tangkap, harga yang kami sepakati kami kira untuk 2 kali perjalanan pulang dan pergi, ternyata hanya untuk satu kali jalan. Tak punya uang untuk ongkos kembali ke Pulau Utama, membuat saya dan kedua teman ditolong oleh banyak orang lainnya.

Kamu bisa menanjak ke atas gunung untuk menikmati Sunrise atau turun ke Pantai untuk mengejar Sunset

Negeri ini punya banyak sekali gunung yang bisa di daki untuk kita bisa melihat Sunrise, dan tak kalah banyaknya punya banyak sekali Pantai untuk bisa mengejar Sunset. Hampir ada diseluruh nusantara. Kamu yang tidak tinggal di jantung negarapun, tetap bisa menikmatinya.

Sebelum mempelajari bahasa luar, mungkin ada baiknya mengerti bahasa daerah Indonesia yang tidak sedikit itu.

Saya lahir di tanah jawa, menghabiskan masa kecil dan remaja di tanah Sumatera. Hal ini sukses bikin saya ga ngerti bahasa jawa, dan tidak bisa berbahasa sumatera dimana setiap daerah di Sumatera memiliki bahasa masing-masing. Ketika traveling ke Jawa Timur sendirian, saya gagap paham akan bahasa Jawa yang berseliweran di telinga saya ketika berada didalam bus antarkota. 😀

Banyak wisatawan asing mengincar Indonesia untuk diving, kamu harus mencobanya terlebih dahulu.

Jika diving dirasa terlalu susah atau mahal. Cobalah untuk snorkeling, karena Indonesia tak hanya indah didarat, tapi nun jauh didasar laut.

Mencari tempat indah, harus menguras saku dalam-dalam karena transportasinya yang mahal?

8 tahun yang lalu, saya sepakat dengan statement ini. Setiap ada yang pamer telah mengunjungi beberapa tempat ciamik di Indonesia kalimat yang keluar dari bibir saya ga jauh dari,”pasti kesana mahal”. Seiring berjalannya waktu, saya sadar bahwa tiket pesawat tidak semahal itu. Banyak sekali promo kalau kita jeli mengamati media sosial dan hobi iseng. Serius, saya suka iseng buka app online booking flight. Terus ya klik-klik aja kota tujuan lagi pengen kemana.

Seperti airpaz ini, dalam satu rencana perjalanan akan banyak perbandingan harga antar maskapai. Sejauh ini, favourite saya sih Citilink. Karena pernah dengan berbaik hati mengganti tiket saya cuma-cuma ketika maskapai yang ‘itu’ pailit. Muehehehe.

Setelah berhasil menginjakkan kaki di kota Impian, kita selalu ter-obsesi untuk berjalan lebih jauh lagi.

Dulu, bagi saya Belitong itu jauh dan mahal. Tapi setelah berhasil dapet tiket promo, saya jadi ingin berjalan ke tempat yang lebih jauh. Kemudian saya ke Aceh. Begitu pula ketika satu persatu pulau Jawa saya jelajahi.

Saya pencinta Indonesia terang-terangan. Tidak peduli, Indonesia cinta saya tau tidak. Muehehe. Dan Cinta saya ini yang terus bawa saya untuk bisa injak kaki di tempat baru di bumi pertiwi ini.

Kalau kamu, Cinta Indonesia karena apanya?