Pernah ga sih merasa kesel sama diri sendiri karena saban hari kerjaannya main hape mulu? Beberapa bulan belakangan saya merasakannya. Muak aja gitu ngeliat notif, terutama whatsapp. Saya tergabung dibeberapa grup yang dilalahnya pada aktif. Mau left group, saya punya kepentingan tersendiri. Mau hiatus whatsapp, hampir pekerjaan saya di kantor koordinasinya melalui whatsapp.
Saya hampir ndak ngikutin perkembangan group, teman-teman yang berkepentingan akan japri saya jika ada sesuatu yang harus didiskusikan. Namun melihat notif yang sekian ribu lines dan puluhan chat itu bikin saya pusing sendiri dan jadi males plus sebel. Namun gemes karena ndak bisa ditinggalin.
Belum lagi media sosial, duh godaannya ya. Dari bangun sampai mau tidur lagi asa ga lepas tangan ini dari gadget. Continue reading