Sejak mengikuti Voluntrip Round 2 pertama kali di Mei 2016, saya tahu kegiatan ini ‘saya banget’. Berkontribusi ikut berbagi sama jalan-jalan. Kemudian, saya ikut melibatkan diri dalam kepanitiaan Voluntrip Round 3. Jadi, peserta di Round sebelumnya, akan menjadi panitia di Round setelahnya. Pada Voluntrip Round 4 tentu saja, saya tidak bisa lagi terlibat. Jatahnya peserta di Round 3 untuk menjadi panitia.
Voluntrip adalah gerakan sosial dari Dompet Dhuafa. Sesuai namanya, Voluntrip merupakan gabungan dari Volunteer dan Trip. Menjadikan kegiatan Volunteer berbarengan dengan jalan-jalan.
Ndilalahnya, pada Voluntrip Round 5 diperuntukan khusus untuk peserta Voluntrip Round 1 sampai Voluntrip Round 3 dengan panitianya adalah peserta Voluntrip 4. Reuni gitu ceritanya. Ciye.
Jadilah, weekend kemarin 10-12 November 2017 saya beserta teman-teman Voluntrip 1 sampai dengan 4 bersama-sama mengunjungi Desa Gegerbitung, Kec Cijeruk, Kab Bogor untuk melakukan berbagai aksi.
Voluntrip 5 kali ini buat saya sebagai media silaturahmi dan reuni yang ga abis-abis. Reuni dari setiap rangkaian kegiatannya yang makin kesini makin apik aja. Jadi ajang silaturahmi dengan teman-teman yang pernah kenal, ketemu dan ngobrol sebelumnya serta berkenalan dengan teman-teman yang belum pernah kenal, ketemu dan ngobrol.

Sebelum bertugas
Disambut dengan nyanyian riang adik-adik dari SDN Geger Bitung, Kec Cijeruk, Kabupaten Bogor, kami semua relawan memasuki lapangan upacara. Mengikuti jalannya upacara penurunan bendera dalam rangka Hari Pahlawan Nasional dan Hari kesehatan Nasional.
Dilanjutkan dengan pembagian susu kemasan untuk dinikmati bersama-sama sebelum kami semua melakukan serangkaian kegiatan hari ini. Penyuluhan tentang cara baik menyikat gigi dan melindungi bagian tubuh.
Bersama Kak Wildan dan Kak Anis dari VR1 dan Anca dari VR3, kami mengisi kelas belajar untuk Kelas 1 yang totalan anaknya pang banyaknya dari kelas yang ada. 49 orang. Muahahah.
Kelas kecil dimana menangis adalah jalan keluar atas segala masalah yang terjadi. Kelas dimana, ketika kami tanya apa itu pahlawan kelas gaduh dengan anak yang mengangkat tangan namun ketika ditanya, mereka hanya mesem mesem. Kelas dimana, baginya pahlawan adalah Power Rangers karena telah berhasil menyelamatkan kota.

Muka muka ingin duluan pulang

Tumpah ruah SDN Geger Bitung pagi itu
Selesai kelas mengajar, relawan dibagi kedalam 2 bagian. Bagian Aksi Layanan Sehat untuk memeriksa warga yang konsultasi/sakit dan Bagian yang mendampingi adik-adik bermain di lapangan.

Pemandangan yang sampai lupa kapan terakhir kali liatnya. Anak-anak, lapangan, keceriaan tanpa gadget :’)
Sebelum matahari terbenam, kami semua dilibatkan untuk bermain bersama adik-adik dalam games outbond.
Malemnya, ada pementasan dari kami para relawan dan dari adik-adik yang tinggal di Desa Gegerbitung. Musikalisasi Puisi, Drama sampai dengan Flashmob. Diselingi oleh pembagian hadiah untuk warga dan adik-adik yang berani untuk maju 🙂
Tidak hanya berhenti disitu, kami melanjutkan sesi Malam Keakraban antar Panitia dan peserta dengan menebak-nebak teman relawan melalui status, makanan kesukaan dan ciri khasnya masing-masing. Menyenangkan!
Besoknya, waktunya untuk para Relawan. Belajar membuat anyaman untuk ikan peda dan jalan-jalan!
Tentang anyaman ini, ini adalah salah satu sumber pendapatan warga desa Geger Bitung dengan membuat anyaman yang biasanya dijadikan alas ikan peda oleh warga lainnya. Anyaman ini dibuat dari bambu dengan harga 100 anyaman dihargai Rp. 11,000,- Iya sebelas ribu rupiah. 😦 Dalam sehari, biasanya mereka mampu membuat sekitar 200 anyaman.
Kemarin, dalam kurun waktu 30 menit, saya hanya mampu membuat 2 buah anyaman. Which is kalau dihargai hanya sekitar 220 rupiah. Seketika kepikiran kalau sedang impulsif beli se cup kopi seharga 200 anyaman si ibu 😦
Untuk urusan jalan-jalan, kita masih ke Curug sekitar kabupaten Bogor. Yang berbeda adalah, selama berjalan ke area Curug kita diberikan Challenge yang menyenangkan, sebut saja swafoto bersama satu kelompok, atau membuat Boomerang, atau menemukan sesuatu sepanjang perjalanan. Diakhiri dengan games kelompok yang mengukur tingkat kekompakan dan konsentrasi. Ihiy!
Voluntrip 5 berhasil membuat kami para peserta untuk Reuni seru-seruan. Melepas rindu akan rangkaian Voluntrip itu sendiri dan bercengkrama bersama relawan lain yang sudah lama tidak bersua.
Kegiatannya pun sebisa mungkin dimodifikasi menjadi lebih menyenangkan dan mengakrabkan satu sama lain. Panitianya keren. Sangat sabar dan berbesar hati untuk mengatur para relawan yang kebanyakan seniornya mereka. Jazakillah adik adik, semoga Allah senantiasa melimpahkan kasih sayangNya pada kalian, ya! 🙂
Seru nih, kalau misalnya Voluntrip 6 nanti panitianya berasal dari peserta Voluntrip 5 dimana akan ada kondisi DLDL. Dia Lagi Dia Lagi! Ahahaha.

Sampai ketemu di Voluntrip Round 6!
Seruu banget ini pasti bisa berinteraksi langsung dengan dik adik 😀
Haha ngakak waktu liat dik adik langsung duduk manis ingin pulang duluan 😁
Halo kak!
Iya, anak anak selalu bisa menghadirkan energi tersendiri yak. 🙂
Pingback: Andai Aku Menjadi; Tinggal di Rumah Pengayam bambu | alaniadita
Pingback: Kaleidoskop 2017 | alaniadita