“Aku stresslah, rasa-rasanya pengen kabur aja dari sini. Pergi jauh.”
Sebuah pesan whatsapp masuk dari sahabat karib saya di pulau seberang. Belakangan, ia emang sedang memiliki masalah dalam hubungan percintaannya. Masalah-masalah kecil yang akhirnya menjadi besar, membuatnya stress dan ingin sejenak kabur dari si pasangannya.
Kesehatan mental sering sekali luput dari perhatian. Secara fisik, sahabat saya ini baik-baik saja, namun secara mental, ia terguncang. Halah! Bawaannya, kok ya galau terus berhari-hari. Padahal, selain fisik yang sehat, jiwa yang sehat juga sangat penting. Dalam beberapa studi, perempuan rentan depresi dibanding pria.
Salah satu faktor yang menyebabkan perempuan rentan depresi adalah faktor hormonal.
Perempuan terganggu dengan siklus horomonal bulanan yang sering berbarengan dengan perubahan mood atau perasaan yang tidak nyaman. *sambil ngacung tangan* Saya juga hobi banget, mood-moodan sebelum, dikala dan sesudah menstruasi.
Bisa jadi ini juga yang sedang terjadi pada sahabat saya. Ia berkali-kali meminta saya untuk memberinya solusi. Terkait tekanan ia dalam berkarir dan kehidupannya dalam berhubungan dengan pasangannya.
Pada awalnya, saya sempat bingung memberinya solusi selain datanglah ke Jakarta, dan bermainlah bersama sama dalam beberapa waktu. Sampai kemudian, saya teringat sesuatu dan bilang.
“Coba Staycation deh.”
Jika ingin menghibur diri menghindar depresi, saya menyarankan untuk get lost disuatu tempat. Darisana, pasti akan mendapatkan banyak sekali pengalaman baru yang membuat kita menemukan ‘diri’ kita sendiri.
Sahabat saya ini, beberapa kali traveling bareng saya, namun belum pernah mencoba untuk traveling sendirian. Sementara saya, 4 tahun belakangan ini jalan aja terus kemana-mana. Solo, duet, trio sampai traveling rame-rame kaya anak sekolah lagi study tour. Continue reading →