Berburu kuliner di Yogyakarta

Happy banget ketika tahu Outing kantor tahun ini ke Yogyakarta. Selain karena akhir taun lalu terlalu sebentar di Yogyes, mayan kan ngurang-ngurangin biaya ke Yogya pake uang sendiri mengingat Yogya adalah kota yang saya harapkan bisa dikunjungi minimal setahun sekali.

Tambah happy ketika kami diizinkan untuk mulai Outing dari hari Jumat sampai dengan Minggu. Dan ku diizinkan cuti untuk extend nambah sehari. Wuwu!

Maka, dalam kesempatan 4 Hari 3 Malam di Yogya, inilah deretan tempat makan yang berhasil saya sambangi;

SATE PINGGIR JALAN SEPANJANG MALIBORO

Selesai check-in hotel pukul 04.30 sore, kami hanya naruh barang langsung cus ke landmark kota Yogya. Palagi kalau bukan Malioboro. Sambil wefie di Mandatory Photo Spot, kami berburu ‘ngemil’ sate ayam dan sate telur puluh yang dijajakan sepanjang Malioboro.

Mandatory Photo Spot.jpg

Soal rasa, B aja. Menjadi menyenangkan karena makannya ditemani senja dan riuh Malioboro menyambut akhir pekan.

nyore-di-malioboro.jpg

Soal harga, ku ndak tau karena ditraktir para Bos yang (beruntungnya) saat itu bersama kami. 😀

GUBUG MAKAN MANG ENGKING SORAGAN CASTLE

Karena kami rombongan puluhan orang dan makan malam menjadi agenda pertama kami untuk memulai kegiatan outing ini, maka tempat yang dipilih adalah Gubuh Makan Mang Engking.

Yang disajikan adalah Masakan Seafood dengan bentuk bangunan seperti Castle. Ala ala Benteng Takeshi.

Rasanya sebelas dua belas kek makan di resto seafood lainnya. Tempatnya cukup besar dan nyaman untuk makan ‘kelas besar’.

Gubug Mang Engking.jpg

SATE KLATAK PAK PONG

Agenda setelah makan malam bersama adalah free time. Maka, yang kami lakukan adalah pesen Grab Car dari Mang Engking menuju Sate Klatak Pak Pong!

Sate yang mulai nge-hits setelah Ada Apa Dengan Cinta 2 tayang di Bioskop. Kita coba mesen “menu tengah”. Berhubung baru pada makan, jadi makan porsian untuk rame-rame.

Khas-nya dari sate ini adalah, tusukan satenya pake besi! Ntahlah ya apakah ketika di Bakar menimbulkan bunyi klatak klatak :))))

Ada sate yang bertusukkan besi, ada sate yang tanpa tusukan. Disertai dengan kuah kaldu dan sambal bumbu kecap.

Icip icip makan rame rame ber-14 plus minum teh hangat, tagihannya sekitar 400 ribuan. Makan icip icip ya, bukan makan sak orang sak porsi :))))

SKLPP.jpg

KOPI JOSS LIKMAN

Apalah artinya ke Yogyakarta kalau ga nyobain kopi arang, ya kan? Ituloh, kopi item yang dicemplungin arang kedalamnya.

Pesen segala Kopi Joss, Es Kopi Susu, Teh Tarik untuk 10 orangan dengan masing-masing satu gelas, masa kita hanya bayar 46 ribu aja kakaq.

Kopi Joss Likman.jpg

Karena di Yogya, nongkrong ga perlu mahal.

MANGLUNG CAFE

Puas beraktivitas disekitar Gunung Kidul, mampirin Manglung Cafe yang letaknya searah menuju pusat kota Yogyakarta.

View dari cafe ini adalah City Light Yogyakarta dari ketinggian. :’)

manglung-cafe.jpg

Soal rasa, karena kebetulan abis lelah seharian jadi berasa enaknya. XD

OSENG MERCON MALIOBORO

Jadi karena setiap kegiatan Free Time pelarian kita hanya ke Malioboro, maka mari kita ubek ubek apa yang bisa dinikmati di area Malioboro. Selain sate penjaja dikala senja. Cobain Oseng Mercon yang baru buka pukul 9 malem.

Antrian-nya ga main-main. Aturan belinya, yang duluan mata ketemu mata sama sang penjual maka akan dilayani duluan. :))))

oseng-mercon-malioboro.jpg

Jadi ga usa teriak teriak ingin menu apa. Pastikan sudah punya pilihan menu, dan langsung tatap wajah bapak/ibu penjual sampai mata kita bertemu. Setelah itu, sebutkan menu kita dengan lantang.

LEGEND COFFE

Malem pertama di Kopi Joss Lik Man, maka malam kedua inginnya ngopi di tempat yang proper. Proper means tempatnya PW, ada AC, ada colokan, ada toilet dan ada ruangan bebas rokok.

legend-coffe.jpg

Legend Coffe masih di area Malioboro, meski kesananya ndak bisa jalan kaki. Tongkrongan anak muda Yogya dan tutup pada pukul 3 pagi! Mayan untuk yang ingin mampir untuk ngopi dan mam beraneka cemilan gorengan.

GUDEG YU DJUM

Gudeg Yu Djum.jpg

Selain Kopi Joss dan Oseng Mercon, pecinta manis jangan sampai melupakan icip icip Gudeg Yogyakarta. Kalau pernah ngikutin serial Jalan-jalan Men, mampir dan cobain Gudeg Yu Djum deh.

ROASTED & BEAR

Salah satu cafe dengan ciri khas “ada beruang dimana-mana” juga masih kejangkau dari Malioboro. Karena ingin bernostalgia dengan salah satu sahabat SMA, ku memilih Roasted & Bear.

roasted-cafee.jpg

Spacenya luas. Jarak duduknya juga lumayan berjauhan. Cukup nyaman untuk Ghibah Forum Group Discussion. 

Nyobain nasi goreng-nya karena ingin makan berat dan ternyata enaaaa. Kalau ada kesempatan kembali ke Yogya, ku ingin balik lagi dan cemal cemil dimari.

roasted-cafe.jpg

BAKMI JOWO MBAH GITO

Bakmi Jow Mbah Gito

Sempet kepikiran mau makan siang di Lokal Hotel & Restaurant biar pura-puranya napak tilas tempat-tempat dimana AADC2 syuting, hanya saja Bakmi Jowo sepertinya lebih menggoda.

Ada yang menyarankan untuk menikmati Bakmi di Warung Bakmi Jowo Mbah Gito.

Menu Bakmi Jowo.jpg

Rasanya? Ya Mie ya gimana? :))))

Kalau di Manglung penuh lampu, di Mbah Gito ini penuh kayu.  Karena itu, dilarang merokok karena sepertinya mudah terbakar.

wefie-di-bakmi-jowo.jpg

Duh mon maap, sungguh ku ndak ada bakatnya menjadi food blogger. Ndak bisa luwes mendeskripsikan rasa. :))) Tapi semoga bisa menjadi referensi kalau bingung mau makan dimana ketika di Yogya, ya.

Selain tempat-tempat yang kukunjungi kemarin, ada beberapa tempat yang sempet ku kunjungi juga sebelumnya. Seperti House of Raminten, Jejamuran, Warung Kopi Klotok dan Tempo Gelato.

Kamu yang pernah ke Yogyakarta, adakah tempat makan yang rekomendasi untuk dikunjugi?

1 thought on “Berburu kuliner di Yogyakarta

  1. Pingback: 4D/3N YOGYAKARTA TRIP ITINERARY | alaniadita

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s