Pernah ga sih merasa kesel sama diri sendiri karena saban hari kerjaannya main hape mulu? Beberapa bulan belakangan saya merasakannya. Muak aja gitu ngeliat notif, terutama whatsapp. Saya tergabung dibeberapa grup yang dilalahnya pada aktif. Mau left group, saya punya kepentingan tersendiri. Mau hiatus whatsapp, hampir pekerjaan saya di kantor koordinasinya melalui whatsapp.

Saya hampir ndak ngikutin perkembangan group, teman-teman yang berkepentingan akan japri saya jika ada sesuatu yang harus didiskusikan. Namun melihat notif yang sekian ribu lines dan puluhan chat itu bikin saya pusing sendiri dan jadi males plus sebel. Namun gemes karena ndak bisa ditinggalin.

Belum lagi media sosial, duh godaannya ya. Dari bangun sampai mau tidur lagi asa ga lepas tangan ini dari gadget.

Ketika ada aksi sosial yang tujuannya ke Baduy, saya dengan semangat mendaftarkan diri. Saya sadar ini bukanlah kegiatan jalan-jalan, saya juga cukup tahu bahwa konon katanya di Baduy ndak ada sinyal, ini sih yang bikin semangat buat jalan. Ingin hibernasi akutu.

Tercapaikah ingin saya? Alhamdulillah iyaaa! Meski ternyata kegiatan ini bukan di Baduy dalam/luar, jadi perbatasan Baduy luar dimana sebenernya masih ada sinyal di titik-titik tertentu, namun ketika provider sedang mencari sinyal kan mengakibatkan menguras batre kan? saya memilih untuk menonaktifkan jaringannya.

Trus ngapain aja?

Masak bareng warga.

Begitu sampai di pagi harinya, istirahat meluruskan kaki sebentar, sarapan, selanjutnya kami berbaur bersama warga untuk masak-masak yang akan disantap di siang harinya bersama-sama.

Saya kebagian motong-motongin bahan untuk sayur sop, serta mengolah dan membuat Bakwan bersama Kak Glaaaad.

Eh tiba-tiba aja masuk waktu dzuhur bersamaan dengan selesainya goreng menggoreng kami di adonan bakwan yang terakhir.

Pawai anak Sholeh.

Masak bareng ibu-ibu sekitaran udah. Sekarang giliran sama anak-anaknya. Kami mempersiapkan acara pawai dari desa dimana kami numpang menginap ke desa disekitarnya. Berjalan bersama adik-adik kecil-kecil dan menanamkan nilai nilai dasar agama seperti sholat, puasa, sedekah, huruf hijaiyah dan alquran.

PAYngajian.

Jadi setelah Maghrib berjamaah, mengaji dan kemudian dilanjutkan sholat Isya berjamaah. Agenda kami berikutnya adalah Pengajian. Tentu saja bersama warga sekitar sambil menikmati Jagung dan kacang rebus.

Ya, sedikit sedikit nyuri waktu buat nap time. Muehehe.

Tidur Cepat

Jam berapa sih paling cepet saya tidur di Jakarta? Rata-rata jam 12 malem. Haha. Bahkan kadang suka menuju jam 1 pagi karena keasikan yutubing yang sebenernya nontonin yang uda sering ditonton.

Kemarin dong, di Baduy sebelum jam 10 malem saya uda terlelap lep tanpa scrolling laman media sosial.

Sungguh prestasi.

Posko Kesehatan Gratis; PAYKlinik

Hari kedua di Baduy, agenda kami adalah pengadaan pengobatan gratis buat warga sekitar. Hampir seharian kami membantu masyarakat untuk memeriksakan keluhannya kepada dokter yang juga merupakan relawan dikegiatan ini.

Pulang dari kegiatan ini, duh yaaa, saya super happy karena beneran jarang sekali memegang gadget. Baru ngaktifin jaringan internet setelah sampai di Alun-alun Rangkas Bitung. Ini juga buat ngecekin jadwal krl karena kami mungkin akan kemaleman nyampe Jakarta.

Baru deh ribut lagi notifnya. Kembali lagi deh riuh aura Ibukotanya.

Saya pernah sebelumnya pergi ke tempat ndak ada sinyal. Dalam rangka liburan. Ke Pahawang, lampung. Ada yang sudah pernah? Setelah mengikuti kegiatan kemarin ini ternyata rasanya berbeda ya. Meski sama-sama dalam kondisi ndak ada sinyal, tapi kegiatannya beda.

Menjadi berdaya dan bermanfaat tanpa sebentar-sebentar melikir ke gadget ternyata semenyenangkan ini. Alhamdulillah masih diberi nikmat untuk menghargai dan menikmati hal-hal yang ada didepan mata.

Jadi kepikiran ingin sering-sering begini, kegiatan seru apa yang bisa bikin berpaling dari gadget terutama dikala weekend? *)

*) termasuk ndak nonton drama korea. :))))

PAY; Pecinta Anak Yatim. Salah satu organisasi yang bergerak dibidang sosial dan kemasyarakatan. Intipin serunya kegiatan mereka di @pecintaanakyatim