Dulu, kerja di Jakarta engga banget dalam pikiran saya. Ngapain? Menenggelamkan diri dikemacetannya yang naudzubillah itu. Dan Tuhan ‘menyentil’ ucapan sombong saya itu. Sampai pada akhirnya, saya jadi budak ibukota.
Pelan tapi pasti, saya menghabiskan waktu di Jakarta. Awalnya saya senang. Saya bersenandung bahagia sambil jalan kaki dari kost-an ke kantor. Selama saya tidak menikmati macetnya, saya dan Jakarta baik baik saja.
Setahun berselang, saya pindah kerja, dimana menuju kantor baru itu mengharuskan saya naik Kopaja sebagai moda transportasi. Saya mulai merasakan sensasi aneh aneh. Macet tanpa ampun dikala hujan. Tangan tangan tak terhindarkan yang tiba tiba nempel di badan. 😦
Dilain waktu, saya yang sedang membawa barang sumbangan untuk para korban banjir, malah menjadi korban pencopetan didalam kopaja. Jakarta keras? banget! hiks.
Disisi lain, disinilah pertama kali saya nonton standup comedy secara langsung. Mendatangi Jakarta Book Fair. Mengunjungi tempat-tempat wisata. Mencicipi aneka makanan khas Nusantara. Nawar baju sampai puas di Tanah Abang. Ngubek ngubek toko buru nyari buku. Sempet ikut ngeksis dan ngerasain syuting sinetron Ramadhan. Mengikuti event event kece yang ilmunya banyak banget. Nongkrong nongkrong di tempat-tempat gaul yang suka masuk majalah nasional.
Kesemuanya itu belum tentu saya dapetin jika saya berada diluar Ibukota.
Jika sekarang saya hanya memiliki waktu 24 jam untuk menyusuri Ibukota (yang dulu saya benci kemudian saya cintai); Maka, saya akan kembali ke tempat-tempat yang bagi saya penuh kenangan ini.
Tempat wisata ini berada di Utara Jakarta, pantai Indah kapuk. Tempat inilah yang menjadi saksi saya dan Dia menikmati sisi lain kota Jakarta selain Monas dan Kota Tua. Semestakung dengan tiba tiba aja saya ketemu gumpalan balon, yang kemudian saya jadikan teman untuk berfoto. Sayangnya, jika kemari membawa kamera DSLR, dikenakan tarif khusus sebesar 1 juta rupiah. 😐
Di Jakarta banyak sekali taman taman yang seru untuk dikunjungi di akhir pekan, salah satunya Taman Suropati ini. Letaknya di pusat kota. Bisa dijangkau dengan jalan kaki dari Bundaran HI. Atau kalau males jalan, tinggal nyetop bus nomor 203 dari Bundaran HI. Turun persis di Halte Taman Suropati. 🙂
Tamannya hijau, luas dan menyejukkan mata. Selain ada orang yang duduk duduk dikursi yang telah disediakan, tempat ini jadi tempat latihan untuk sekelompok orang berlatih biola. Atau dijadikan tempat kumpul kumpul teman teman sekomunitas. Semilir anginnya juara. Duduk, baca novel & enjoy Jakarta.
Awal awal saya di Jakarta, Kwitang adalah tempat pertama pertama saya jelajahi. Yang terekam dikepala tentang Jakarta, adalah Kwitang tempat dimana syuting AADC. *Korban film*. Kwitang tak lagi seperti dulu. Hanya tersisa beberapa toko buku yang menjual buku pelajaran dan novel bajakan. Teman saya yang dari luar kota, biasanya senang sekali saya ajak kesini, lengkap sih untuk buku pendidikan formal. Bisa jadi esok lusa, saya yang menyempatkan diri untuk main main lagi kemari. Untuk mencari referensi pasca sarjana, mungkin. Hehe. Aamiin.
Akses menuju Kwitang pun tak sulit, ia berada dekat di salah satu Shuttle Busway besar. Shuttle Busway Pasar Senen.
Selain Kwitang, saya pernah ga sengaja nyasar ke sebuah toko buku kecil di Slipi. Tepatnya diseberang JDC. Bukunya tidak lengkap. Namun, untuk penyuka baca buku apa saja, tempat ini saya rekomendasikan. Jika beruntung, akan dapat buku berkualitas toko buku dengan harga toko loak. 🙂
Selain toko buku pinggir jalan ini, saya juga jatuh cinta sama Gramedia Matraman. Toko buku 4 lantai yang terletak di Jl Matraman. Puas banget untuk memanjakan mata. 🙂
Sebagai anak yang hobi melamun, tempat ini jadi favorit saya selama di Jakarta. Tidak jauh dari Kwitang, ada Toko Buku Gunung Agung yang tepat berada di Pojokan. Disana, kita bisa naik ke rooftop gedung tersebut untuk melaksanakan Sholat dan melamun sambil melihat gedung gedung tinggi Ibukota.
Ketika kuliah di Bandung dulu, saya pernah one day trip ke Jakarta. Rutenya cuma Gambir – Monas – Istiqlal – Gambir. Rasanya seneng bukan main 😀 Selama menetap di Jakarta, saya senang sekali sholat di sini. Sholat tarawih, Sholat Idul Adha, atau ketika kebetulan masuk waktu sholat, sengaja mampir.
Mesjid ini sebelahan dengan Gereja Katedral. Sekali waktu ketika sedang menjalani Sholat Idul Adha, parkiran Gereja Katedral dibuka selebar lebarnya untuk Umat Muslim. Konon, sebaliknya, ketika Hari Natal & Paskah tiba, Umat Katolik bisa memarkirkan kendaraannya di Mesjid Istiqlal. Toleransi antar umat beragama yang selalu saya kagumi.
Cuma nonton dan makan makan doang? Engga dong! Di Jakarta, main ke Mall bisa nguji adrenalin dan olahraga seru. Coba main ke FX dan mainan slider. Slider itu semacam perosotan gede. Didalam mall. Bisa dibayangkan ga? Permainan ini cuma ada di Jumat – Minggu.
Selesai peperosotan-nya, jangan lewatkan konser JKT 48. Ihihi. Jangan heran, kalo yang antri banyakan laki laki, ya! Teater JKT 48 berada di Mall yang sama. FX Sudiman. 🙂
Selain itu, Mall yang bisa jadi tempat olahraga adalah Mall Taman Anggrek. Mall dibilangan Jakarta barat ini, menyediakan tempat kita untuk main ice skating!
Ceritanya, dulu itu kantor saya kan deket dengan Mall Sejuta lampu ini, jadinya kalau stress dikit aja, pelampiasannya kesini. Satu dari sekian yang dikangenin dari Ibukota.
Soal istirahat, saya tidak akan berfikir dua kali untuk menginap di The Packer Lodge, sebuah hostel disekitar Glodok yang dulu pernah saya jadikan tempat untuk ‘kabur’ dari teman teman saya dihari ulang tahun saya yang ke 24. 😀
Well, Jakarta yang dulunya saya nilai sebagai tempat yang engga banget untuk disinggahi dan ditinggali. Dengan senang hati saya jilat ucapan saya sendiri. Jakarta, tempat yang bakal saya rindukan suatu hari nanti. Macetnya, daya saingnya, tempat tempat serunya & penuh kenangannya, & Event eventnya. 🙂
Kamu punya pengalaman seru apa selama di Ibukota? Kalau kamu punya waktu 24 jam saja di Jakarta, kamu bakal kemana?
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Blog Competition #TravelNBlog 4: Jakarta 24 Jam“ yang diselenggarakan oleh @TravelNBlogID.
…
Dan dipersembahkan untuk Dia yang lagi ngambek. Ayo dong, muterin Jakarta lagi! 😛
Semakin banyak referensi tempat untuk dijelajahi di Jakarta. Oiya, yang roof top di toko Agung itu, ada gak cafe disana?
Engga, Bar. 😀
Cuma buat sholat dan ngelamun. *teteup*
Whaaa jepretannya kereeen bikin ngiler pengen ke Jakarta lagi
Ayoo mbaaaa, kita halan halaaaan
dulu sempat penasaran sama perosotan FX itu.. tapi akhirnya jiper juga..hihi
Naiknya jangan sendiri juga mba Viraaa :)))