Tag Archives: Kwitang

Dibawah langit Ibukota.

20140412_110443-a

Dulu, kerja di Jakarta engga banget dalam pikiran saya. Ngapain? Menenggelamkan diri dikemacetannya yang naudzubillah itu. Dan Tuhan ‘menyentil’ ucapan sombong saya itu. Sampai pada akhirnya, saya jadi budak ibukota.

Pelan tapi pasti, saya menghabiskan waktu di Jakarta. Awalnya saya senang. Saya bersenandung bahagia sambil jalan kaki dari kost-an ke kantor. Selama saya tidak menikmati macetnya, saya dan Jakarta baik baik saja.

Setahun berselang, saya pindah kerja, dimana menuju kantor baru itu mengharuskan saya naik Kopaja sebagai moda transportasi. Saya mulai merasakan sensasi aneh aneh. Macet tanpa ampun dikala hujan. Tangan tangan tak terhindarkan yang tiba tiba nempel di badan. 😦

Dilain waktu, saya yang sedang membawa barang sumbangan untuk para korban banjir, malah menjadi korban pencopetan didalam kopaja. Jakarta keras? banget! hiks.

Disisi lain, disinilah pertama kali saya nonton standup comedy secara langsung. Mendatangi Jakarta Book Fair. Mengunjungi tempat-tempat wisata. Mencicipi aneka makanan khas Nusantara. Nawar baju sampai puas di Tanah Abang. Ngubek ngubek toko buru nyari buku. Sempet ikut ngeksis dan ngerasain syuting sinetron Ramadhan. Mengikuti event event kece yang ilmunya banyak banget. Nongkrong nongkrong di tempat-tempat gaul yang suka masuk majalah nasional.

Kesemuanya itu belum tentu saya dapetin jika saya berada diluar Ibukota.

Jika sekarang saya hanya memiliki waktu 24 jam untuk menyusuri Ibukota (yang dulu saya benci kemudian saya cintai); Maka, saya akan kembali ke tempat-tempat yang bagi saya penuh kenangan ini.

Hutan Mangrove

Tempat wisata ini berada di Utara Jakarta, pantai Indah kapuk. Tempat inilah yang menjadi saksi saya dan Dia menikmati sisi lain kota Jakarta selain Monas dan Kota Tua. Semestakung dengan tiba tiba aja saya ketemu gumpalan balon, yang kemudian saya jadikan teman untuk berfoto. Sayangnya, jika kemari membawa kamera DSLR, dikenakan tarif khusus sebesar 1 juta rupiah. 😐

Continue reading