“Perkenalkan, nama saya Nia, saya dari Jakarta. Alasan untuk kembali ikut bergabung dikelas Inspirasi, saya selalu rindu suasana kelas bersama adik adik, jadi tergerak untuk terus belajar, bagaimana menguasai kelas, bagaimana bisa menyampaikan informasi tentang profesi saya dengan bahasa sederhana, bagaiman bisa menciptakan komunikasi dua hari didalam kelas”
Begitulah ujar saya, ketika berada di Briefing KI Semarang 2 di Hotel Star, Semarang. Briefing Kelas Inspirasi Semarang semarak karena dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo. Setengah jam saja beliau memberi sambutan, membuat saya jadi ngefans sama beliau 🙂
Disesi akhir, seperti biasa, kami dikumpulkan dengan teman satu kelompok yang akan mengajar dalam satu sekolah. Seorang GM dari Cimory (Mas Andika), seorang ibu pemilik toko roti (Ibu Ismi), seorang penulis (Pak Wiwin), seorang pegawai PLN (Mba Retta), seorang dokter (Mba Vannya), seorang dosen (Bu Muna), seorang guru bahasa inggris (Mba Tika), seorang engineer operation (Mas Demas), seorang tour & travel agent (Mba Fitri) menjadi temen sekelompok saya di SD Ngaliyan 04, didampingi oleh 2 fasilitator (Mba Niken & Mba Mutia) dan seorang Fotografer (Mas Josef) & Videografer (Mas Bowo).
Well, apa bedanya Kelas Inspirasi kali ini? Setelah gagal Upacara bendera di KI Lombok karena hujan dan di KI Bandung karena hari inspirasinya hari rabu, untuk pertama kalinya saya ikutan di Upacara bendera senin pagi!
Rasanya mengharukan. Setelah nyaris belasan tahun ga ikut prosesi upacara sekolah. Jadi momen nginget nginget kalau dulunya saya pernah jadi protokol, pembaca UUD 45, pengibar bendera merah putih, iya, itu dulu jaman saya masih kecil, masih SD. 😀
Tentang mengajarnya, kali ini saya mencoba menggunakan metode lain, setelah uang uangan, kartu absen & kertas CV, saya nyoba dengan kartu octaland 4d.
Kartu Octaland 4d adalah kartu yang isi didalamnya adalah macam macam profesi. Dengan bantuan aplikasi pada android, jika kita sorot kartu tsb akan memunculkan gambar secara 4 dimensi. Anak anak sih suka banget ngeliatnya. Mereka senang, saya apalagi. 🙂
Dengan kartu ini, saya memberi wawasan pada anak anak tersebut kalau, profesi di Indonesia itu banyak sekali dan kece kece. Semua profesi itu berada di bawah naungan HRD. 😀
Semua inspirator masing masing mendapat jatah mengajar yang sama. 4 kelas. Saya dapet kelas 1-4. Bebas dari kelas ‘Besar’. Tantangannya adalah, dikelas 1 anak anaknya hyperaktif sekali. Saya sedang ngapain, tiba tiba ada yang nangis. Saya mendiami yang nangis, disebelah sana ada yang dorong dorong. Rieweuh. >,<‘
Dikelas 4, ketika saya memasuki kelas. 2 orang bersembunyi dikolong meja untuk menarik perhatian saya. Zzz.. banget. 😀 Selain itu, mereka suka sekali menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari sehari which is saya ga ngerti. 😦 Padahal dari awal saya sudah bilang, “Ibu ga ngerti bahasa jawa ya. Jangan berbicara pake bahasa jawa..”
“Ojo ngomong bahasa jawa, ibu e ra ngerti..” Ujar salah seorang temannya, ketika ada anak yang keceplosan bertanya pada saya dalam bahasa jawa.
“Ibu, ibu mau tahu bahasa jawa? Nih.” Temannya yang lain berkata sambil memberi buku cetak Bahasa Jawa nya mereka. Sial 😀
Another Story, dikala saya ada jam kosong mengajar, saya sempatkan untuk ngobrol sama ibu ibu yang nungguin anaknya di luar. Ibu ibu ini ibu rumah tangga, yang kebingungan mau ngapain lagi setelah pekerjaan rumah tangga selesai.
“Ya, kami kan ibu rumah tangga, mbak. Bukan wanita karier, uda bingung mau ngapain lagi, yaa, kami nunggu anak sajalah..” begitu curhat ibu ibu ini.
Mas Josef, Photographer-nya Kelompok 1, sempat mengingatkan kami (para Inspirator) untuk berseliweran dilingkungan sekolah ketika jam istirahat tiba. Ngobrol sama ibu kantin kah, mendekatkan diri lebih dekat ke adik adiknya kah, atau ngobrol sama guru gurunya. Hal itu disampaikan ketika ia, melihat kami di jam istirahat pertama malah duduk diruang guru dan ngemil 😀 haha.
Pada Jam istirahat kedua, saya ikutan anak anak ke Kantin. Sebelumnya dikelas, saya sempat bertanya, “Makanan apa yang paling suka kalian beli di kantin?”, serempak pada menjawab, “Nasi Goreengg.”. “Ohh, emang harganya berapa?” tanya saya lagi. “Seribuuu.” Okay, nasi goreng harga seribu masih laku 😀
Bel berbunyi tepat pukul 12 siang. Anak anak berhamburan keluar untuk menulis pohon cita citanya. Saya membaca satu persatu, sesekali tersenyum, melihat ada anak yang menuliskan profesi sesuai dengan kartu yang saya mainkan tadi dikelas. Bismillah, semoga tercapai ya adik adik. 🙂

All Inspirator, Fotografer, Videografer, Fasilitator bersama mimpi mimpi adik adik SD Ngaliyan 04 Semarang.
Dan sebelum pulang, seperti biasa, kita foto hore dulu bareng bareng dengan relawan Kelas Inspirasi Semarang 2, Anak-anak & Guru.
Bagi saya, kelas inspirasi ini jadi hiburan tersendiri disela kepenatan hidup di ibukota. Melihat temen temen inspirator yang inspiring. Tatapan polos penuh mimpi anak anak. Guru guru yang sampai hari ini masih jadi pahlawan tanpa tanda jasanya kita. Semuanya yang dilihat dalam satu hari, mengobati lelah menjalani runitias dibilik meja kerja.
Kalau ditanya, masih mau jadi relawan? of course, yes!. 🙂
PS. Kirim salam buat temen temen kelompok 1 KI Semarang 2 yang ada dimana mana. Terimakasih banyaaaaak. 🙂
Foto foto diatas sebagian besar diambil oleh Mas Josef. Kemudian candid oleh Mba Niken. Thankyou, me likely.
Pingback: Brown Canyon, Semarang & Klikhotel.com | Alania
Pingback: Dibalik Inspirator & Dokumentator #KelasInspirasi, ada Fasilitator | Alania
Wah sama2 alumni KI Semarang 2 nih…
Salam kenal ya mbak…