Tag Archives: KelasIsnpirasi

Briefing Kelas Inspirasi Jakarta 5 #KIJakarta5

Entah itu akan jadi Panitia, Inspirator, Fasilitator ataupun Dokumentator. Ingin sekali untuk tetap menjadi bagian dari Kelas Inspirasi. Karena lirik akan “masa yang akan datang, kewajibanmulah..” selalu teriang. — alaniadita.

Hua! Betapa merindunya lingkungan sekolah. Terakhir kali ikutan Kelas Inpirasi, Oktober 2015 di Bogor. Setelah itu, sempet berniat ikut KI Sukabumi,namun batal karena sesuatu hal.

Apa sih yang bikin ingin balik lagi, ingin balik lagi ke lingkungan kelas Inspirasi? Saya pribadi sih, karena nagih. Saya suka sekali anak kecil dan saya sempet pengen jadi guru. Haha. Eh iya, saya juga pernah berharap bisa jadi bagian dari Pengajar Muda, namun pupus di seleksi dan izin orang tua. Maka, Kelas Inspirasi adalah solusi. 😛

Pertama kali ikut di Lombok, saya menyadari bahwa saya gagal menginspirasi. Saya merasa pesan yang saya sampaikan, tidak sampai. Bahkan ketika pulang, saya merasa mereka masih tidak mengerti apa itu pekerjaan HRD. Kemudian, saya mencoba ke Bandung. Saya coba untuk mencari metode yang pas untuk menyampaikan profesi ini. Dikelas besar (4-6) pesan ini bisa sampai dengan baik. Continue reading

Kelas Inspirasi Semarang #2; SD Ngaliyan 04

KI Semarang

we must teach our children to dream with their eyes open – harry Edwards.

“Perkenalkan, nama saya Nia, saya dari Jakarta. Alasan untuk kembali ikut bergabung dikelas Inspirasi, saya selalu rindu suasana kelas bersama adik adik, jadi tergerak untuk terus belajar, bagaimana menguasai kelas, bagaimana bisa menyampaikan informasi tentang profesi saya dengan bahasa sederhana, bagaiman bisa menciptakan komunikasi dua hari didalam kelas”

Begitulah ujar saya, ketika berada di Briefing KI Semarang 2 di Hotel Star, Semarang. Briefing Kelas Inspirasi Semarang semarak karena dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo. Setengah jam saja beliau memberi sambutan, membuat saya jadi ngefans sama beliau 🙂 Continue reading

Kelas Inspirasi Bandung #3; SD N Bandung Baru 1

Jadi, bagaimana mengajar di Bandung?

Kalau di Kelas Inspirasi Lombok, satu kelas diisi oleh 4 orang Inspirator sekaligus, anak anak yang diatur paling banyak 20 orang. Itu juga uda penggabungan dari 2 kelas. Jadi, kalo uda mulai krik krik moment, bisa lempar ke Inspirator lain. Terus kita istirahat. Di Bandung? Beda jauh! Satu kelas benar benar satu orang Inspirator, bahkan kami sempat kebingungan karena kekurangan Inspirator. Rasanya? Pengen pulang. hahaha. 😀

KELAS IV

Saya dijadwalkan dikelas 6B sebenernya, namun, ternyata kelas 6A dan 6B digabung, sehingga saya ‘dilempar’ menuju keas IV. Pertama kali melihat anak anak didalam kelas ini dari pintu, mereka semua duduk sangat rapih. Tangan dilipat diatas meja. Melihat saya serius dari bangkunya masing masing.

Saya berjalan masuk ke dalam kelas, serentak anak anak tersebut mengucapkan, “Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..” tanpa dikomandi. Saya diem sebentar, sampai akhirnya, menjawab, “Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh”. Kemudian hening dan saya bingung harus gimana. 😀

“Kok diem?” Akhirnya itu kata kata yang keluar dari mulut saya. Mereka masih diam. Salah nyapa ini mah. Untuk mengatasi grogi, saya mulai bertanya, “Ada kapur ga, ya?” | “Yang piket hari ini, siapa? Boleh ambilkan kapur?”

Dua orang perempuan berdiri, lalu keluar kelas. Sambil menunggu, saya bertanya lagi. “Enaknya kita belajar apa ya?” | “MATEMAAAAAAATIIIIKAAAAAAAA!” serempak mereka menjawab. Mampus kan. Salah nanya. “Baik, sebelum mulai, aku tulis namaku dulu ya.”

“Panggil saja Nia. Mau manggil Ibu Nia atau Kak Nia?” | “KAAAAK NIAAAAA!”

“Oke baik, kalo pada suka Matematika, kita mulai dari berhitung ya. Namun, dikelipatan 3, kalian harus teriak Dung. Ngerti ya?” *yes, langsung masuk ke ice breaking pertama*

Kemudian kemudian, saya keasikan mengajak mereka bermain. Sehingga lupa menyampaikan materi yang saya ingin sampaikan. Akhirnya, saya membuat papan cita cita. Dimana, mereka menuliskan namanya, dan ingin menjadi apa suatu hari nanti. Kemudian ditempel deh.

Anak anak dikelas ini rame dan asik sekali. Sampai saya keluar kelas, mereka masih dadah – dadah – in saya dari Jendela. “Kaaakk Niaaaaa” teriak mereka sambil dadah dadah. Aih, dik. :’)

Continue reading

Selamat Bertugas dan Selamat Menginspirasi

Menuju hari H Kelas Inspirasi Bandung, Saya berfikir bagaimana caranya untuk bisa menyampaikan materi dengan baik, dengan cara yang sederhana sehingga bisa sampai dengan baik. Saya mencari referensi dengan bertanya ke banyak orang. Media apa yang saya gunakan, ide apa yang sebaiknya saya jalankan. Ini bikin saya jadi memutar otak dan merasa jadi kreatif mendadak 😀

H-2 saya baru kepikiran buat semacam pohon cita cita untuk mengisi waktu kalau kalau nanti kelas mulai membosankan. Saya baru kepikiran cari ice breaking lucu lucu yang ga membosankan. H-1, disela sela meeting yang seharian, kerjaan yang belum terselesaikan, pikiran saya sukses kemana mana. 😀

Ketika break lunch, saya kabur dari kantor untuk beli beli karton, dan alat alat penunjang kreatif lainnya. Malemnya, dibarengi beberes kamar, packing, saya menyelesaikan tugas maha mulia ini. Papan cita cita dengan tema; “Gantungkan cita citamu setinggi bintang dilangit”

bintang2

Preparation

Continue reading

Briefing Kelas Inspirasi Bandung #3

Kelas Inspirasi itu nagih! Pulang dari Kelas Inspirasi Lombok, saya segera mendaftarkan diri untuk mengikuti Kelas Inspirasi Bandung. Kenapa Bandung? Biar sekalian saya menghapus rindu dengan semua aneka kulineran yang ada. 😀

Sempet kaget, pas tahu relawan untuk Kelas Inspirasi Bandung sebangak 650 orang. Wow banget, secara pas KI Lombok, kita cuma ber 65 orang. 10 kali lipatnya.

Sebelum bertemu di Briefing, panitia sempat mengirimi file pdf terkait panduan tentang Kelas Inspirasi. Ada 7 Sikap dasar Kelas Inspirasi yang pernah diceritakan secara lisan ketika Briefing Lombok, namun baru saya baca secara tertulis di file pdf ini.

1. Sukarela; Semua pihak terlibat tanpa paksaan,

2. Bebas Kepentingan; Satu satunya kepentingan yang ada adalah demi masa depan anak anak Indonesia

3. Tanpa biaya; Satu satunya pendanaan yang mungkin hanya iuran relawan. Jadi, kalo saya sampe terbang ke Lombok atau jalan ke Bandung, semua biaya akomodasi, Transportasi di tanggung sendiri 🙂

4. Siap belajar.

5. Ambil bagian langsung. Kesiapan turun tangan dibuktikan dengan siap mengambil cuti pada hari H dan siap untuk berkorban menuiapkan berbagai hal sebelum hari H. Ini banget. Nyiapin tek tek bengek macam macam papan cita cita gitu.

6. Siap bersilaturahmi. Menyengangkan bukan, bagian ini? 🙂

7. Tulus. Semua pihak percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah tetapi demi anak anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap berjuang menyongsong cita cita mereka.

Briefing Kelas Inspirasi Bandung diadakan di Gedung Sate, Bandung. Kesempatan menyenangkan buat saya yang seumur umur belum pernah masuk dan ga pernah tau gimana suasana didalam Gedung Sate itu. ihihi.

20150208_081911 copy

Hi from here! 🙂

Saya memasuki gedung sate tepat pukul 08.00 pagi. Setelah menyempatkan diri belanja dikit dan sarapan disekitaran gazibu yang pada saat itu emang sedang ada pasar paginya. Continue reading

[Kelas Inspirasi] Lombok #1, SD Negeri 3 Bukit Tinggi

SONY DSCSuatu malam disela sela lembur saya di meja kerja. Saya ngerasa bosen, jenuh dan males untuk melanjutkan pekerjaan. Saya buka laman facebook & twitter. Scroll scroll timeline sampai akhirnya saya membuka tab baru beralamat kelasinspirasi.org. Ada dua kelas yang terbuka pada saat itu, Maninjau Utara dan Lombok. Secara waktu, lebih cepat yang maninjau. Namun, setelah saya check ricek kalau maninjau itu harus via Makassar, saya mengurungkan niat. Asa serem mau terbang kesana teh dibulan bulan musim hujan begini. Maka, saya iseng milih yang lombok.

Sebelumnya saya pernah mendaftar dan ditolak. :))) Eh ternyata, kebaca deh minimal kerja 3 tahun. Oh iya, yang belum tahu tentang kelas Inspirasi, Kelas inspirasi ini dibawah Indonesia Mengajar. Bedanya, kalau Indonesia Mengajar satu tahun, Kelas Inspirasi ini hanya satu hari. Kita diminta untuk siap cuti. Kan, ngajar di jam sekolah anak. Continue reading