Category Archives: Bandung

[Review] Subwow Hostel, Bandung

Seorang sahabat saya di Batam akan mengikuti training di Bandung. Ia menyempatkan diri untuk mampir bermalam dirumah keluarga saya di Depok, kemudian saya berjanji akan menemani selama ia training di Bandung.

Kesempatan ini saya gunakan untuk mencari tempat penginapan seru yang kira-kira bisa jadi informasi buat yang ingin menginap dengan budget yang tidak terlalu mahal.

Baca: Akhirnya bermalam di Summerbird – Bed and Brasserie, Bandung

Setelah browsing sana-sini pilihan saya jatuh pada Subwow Hostel yang berada di Jalan RE Martadinata. Berbeda dengan hostel pada umumnya yang menyediakan dormitory dalam satu kamar yang diisi oleh beberapa orang, di Subwow Hostel ada private bed dalam satu room untuk sendiri atau berdua. Tanpa perlu khawatir campur dengan pengunjung lain. Continue reading

Kelas Inspirasi Bandung #3; SD N Bandung Baru 1

Jadi, bagaimana mengajar di Bandung?

Kalau di Kelas Inspirasi Lombok, satu kelas diisi oleh 4 orang Inspirator sekaligus, anak anak yang diatur paling banyak 20 orang. Itu juga uda penggabungan dari 2 kelas. Jadi, kalo uda mulai krik krik moment, bisa lempar ke Inspirator lain. Terus kita istirahat. Di Bandung? Beda jauh! Satu kelas benar benar satu orang Inspirator, bahkan kami sempat kebingungan karena kekurangan Inspirator. Rasanya? Pengen pulang. hahaha. 😀

KELAS IV

Saya dijadwalkan dikelas 6B sebenernya, namun, ternyata kelas 6A dan 6B digabung, sehingga saya ‘dilempar’ menuju keas IV. Pertama kali melihat anak anak didalam kelas ini dari pintu, mereka semua duduk sangat rapih. Tangan dilipat diatas meja. Melihat saya serius dari bangkunya masing masing.

Saya berjalan masuk ke dalam kelas, serentak anak anak tersebut mengucapkan, “Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..” tanpa dikomandi. Saya diem sebentar, sampai akhirnya, menjawab, “Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh”. Kemudian hening dan saya bingung harus gimana. 😀

“Kok diem?” Akhirnya itu kata kata yang keluar dari mulut saya. Mereka masih diam. Salah nyapa ini mah. Untuk mengatasi grogi, saya mulai bertanya, “Ada kapur ga, ya?” | “Yang piket hari ini, siapa? Boleh ambilkan kapur?”

Dua orang perempuan berdiri, lalu keluar kelas. Sambil menunggu, saya bertanya lagi. “Enaknya kita belajar apa ya?” | “MATEMAAAAAAATIIIIKAAAAAAAA!” serempak mereka menjawab. Mampus kan. Salah nanya. “Baik, sebelum mulai, aku tulis namaku dulu ya.”

“Panggil saja Nia. Mau manggil Ibu Nia atau Kak Nia?” | “KAAAAK NIAAAAA!”

“Oke baik, kalo pada suka Matematika, kita mulai dari berhitung ya. Namun, dikelipatan 3, kalian harus teriak Dung. Ngerti ya?” *yes, langsung masuk ke ice breaking pertama*

Kemudian kemudian, saya keasikan mengajak mereka bermain. Sehingga lupa menyampaikan materi yang saya ingin sampaikan. Akhirnya, saya membuat papan cita cita. Dimana, mereka menuliskan namanya, dan ingin menjadi apa suatu hari nanti. Kemudian ditempel deh.

Anak anak dikelas ini rame dan asik sekali. Sampai saya keluar kelas, mereka masih dadah – dadah – in saya dari Jendela. “Kaaakk Niaaaaa” teriak mereka sambil dadah dadah. Aih, dik. :’)

Continue reading

Selamat Bertugas dan Selamat Menginspirasi

Menuju hari H Kelas Inspirasi Bandung, Saya berfikir bagaimana caranya untuk bisa menyampaikan materi dengan baik, dengan cara yang sederhana sehingga bisa sampai dengan baik. Saya mencari referensi dengan bertanya ke banyak orang. Media apa yang saya gunakan, ide apa yang sebaiknya saya jalankan. Ini bikin saya jadi memutar otak dan merasa jadi kreatif mendadak 😀

H-2 saya baru kepikiran buat semacam pohon cita cita untuk mengisi waktu kalau kalau nanti kelas mulai membosankan. Saya baru kepikiran cari ice breaking lucu lucu yang ga membosankan. H-1, disela sela meeting yang seharian, kerjaan yang belum terselesaikan, pikiran saya sukses kemana mana. 😀

Ketika break lunch, saya kabur dari kantor untuk beli beli karton, dan alat alat penunjang kreatif lainnya. Malemnya, dibarengi beberes kamar, packing, saya menyelesaikan tugas maha mulia ini. Papan cita cita dengan tema; “Gantungkan cita citamu setinggi bintang dilangit”

bintang2

Preparation

Continue reading

Napak Tilas menjelajah Bandung

Pertama kali kenal Adam & Susan dari Twitter. Sukaaaa banget deh dengan pasangan ini. Kerjaannya jalan jalan mulu. Sebagai orang yang masih belum berani untuk melepaskan diri dari jabatannya sebagai buruh pabrik, sirik to the max sama pasangan yang memiliki hobi yang sama untuk terus tetap berjalan. Selama ini, mupeng mupeng deh mantengin linimasa mereka di twitter, dengan akun @pergidulu, huh.

“Sheraton, payun, kang” ujar saya sehari hari setiap naik angkot menuju ke kost-an. Iya, kostan saya diseberang Sheraton Hotel and Towers banget. Paling gampang buat jadi clue untuk memberhentikan angkot 😀

Saya menghabiskan waktu 3 tahun untuk kuliah di Bandung. Selama itu, saya nge-kost di Dago Pojok. Letaknya persis di Seberang Sheraton. Selama itu pula, saya menjadi saksi bahwa hotel satu ini, seriiiing banget digunakan untuk event event acara. Lahannya yang luas, bikin area ini tak pernah macet, meski ada acara besar didalamnya. Seumur umur tinggal di Dago Pojok, mentok mentok masuk lingkungan Sheraton, ke ATM nya doang. Secara anak kostan ya, mana kepikiran kan buat nginep di hotel kece ini.

Kemudian, @pergidulu nanya, kalau diberi kesempatan untuk #NginepGratisSheratonBdg, Itenary-nya mau kemana?

Mau napak Tilas! ~~~~~\o/

Untuk yang belum tahu, Hotel ini terletak di Jalan utama Dago. Iyes, kawasan yang paling ngehits se Bandung raya. Saya coba lampirkan petanya, ya.

Peta Dago!

Peta Dago.

Jadi tidak perlu khawatir, kalau kamu tidak punya kendaraan atau tidak bisa menyewa kendaraan. Angkot yang melintas didepan hotel ini banyak, sering bahkan nyaris 24 jam selalu ada.

Kalau saya berangkat pagi dari Jakarta, saya tiba di Bandung pukul 11.00 pagi. Dari pool travel di Simpang Dago, saya tinggal naik angkot ke arah Dago Atas. Bisa menggunakan angkot Stasiun Dago/Kelapa Dago/Riung Dago. Hal yang pertama akan saya lakukan, silaturahim ke Ibu kost yang ada di Dago Pojok dan Beli basreng.

Basreng adalah salah satu makanan khas Bandung. Singkatan dari Bakso Goreng. Jadi bakso bulet di potong potong panjang, kemudian di goreng dan diberi bumbu.

Didepan hotel Sheraton, ada Yomart. Disebelah yomart, jalan menuju ke dalam Dago pojok, disitulah saya biasa jajan Basreng ini. Sebuah nya di hargai Rp. 1.000,- jajanan murah enak nikmat.

Sambil menunggu jam untuk check-in, ga ada salahnya memutari kawasan Hotel Sheraton ini untuk foto foto yang kemudian di review di Blog! Mungkin iya, budget hotel ini bukan untuk kantong mahasiswa atau anak kostan. Tapi siapa tahu, bisa jadi referensi untuk suatu hari nanti kalau kita mau honeymoon di Bandung. ihihi. Aamiin kan dulu, yuk! Aamiin.

Menghindari lalu lintas yang padat di sepanjang jalan Dago, saya ingin menghabiskan sore di Taman Hijau sambil melihat kuda. Gimana kalo ke D’Ranch? D’Ranch terletak di Lembang. Kita bisa ngangkot langsung dari depan hotel ini. Naiklah angkot Kelapa – Dago/ Stasiun – Dago/Riung – Dago sampai ke McD Simpang Dago. Dari situ, kita berjalan kearah ITB untuk melanjutkan naik Angkot Cicaheum – Ledeng, sampai ke Terminal Ledeng. Kemudian, naik satu kali lagi angkot, Ledeng – Lembang, sampai Lembang 🙂

Turun deh di perempatan setelah pasar Lembang. Berjalan kaki sekitar 5 menit. Cukup dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- termasuk welcome drink susu murni, kita bisa mendapatkan pemandangan ini;

ab

D’ Ranch. \o/

aa

Nikmat duduk sore lepas dari hiruk pikuk padat kota manakah yang kamu dustakan?

Ga cuma mandangin lahan hijau terbentang, dan ngemil ngemil lucu. Di D’Ranch, kita bisa berlatih kuda, menunggang kuda, bermain beberapa kegiatan outdoor. B=)

Malem minggu, rasanya ada yang kurang kalo tidak mencoba mencicipi dinner romantis di The Valley, Dago Pakar. Letaknya? Deket banget sama hotel Sheraton. Ya emang sih, ga bisa naik angkot juga, karena letaknya agak menjorok kedalam. Naik taxi, argo-nya tidak akan sampai Rp. 50.000,- kok. Kapan lagi menikmati citylight kota Bandung dari atas? 🙂

thevalley

Wanna? 🙂

Untuk harga, mungkin agak overpriced, tapi worth it kok dengan rasa dan pemandangan yang kita dapatkan. Bandung, menjadi salah satu kota romantis. 🙂

Minggu pagi, setelah menunaikan ibadah sholat shubuh. Pilihan yang tepat untuk berjalan kaki sampai Taman Hutan Raya Ir. Juanda. Jangan takut kelelahan karena jalan sendirian, banyak kok orang orang yang berolahraga dengan tujuan yang sama. 🙂

Dari Taman Hutan raya, tanggung sekalian bermain dan berfoto di tempat yang lagi nge-hits di Bandung. Tebing Keraton. @pergidulu pernah mengupas how to dan cerita tentang Tebing keraton ini disini.

tk

Lelah berolahraga pagi, kembali ke Hotel untuk menikmati sarapan yang telah disediakan. Bermalas malasan menikmati udara Bandung dan lingkungan Hotel yang menyenangkan. Berenang adalah pilihan yang tepat untuk melatih otot otot kaki dan tangan sebelum melakukan check-out. 🙂

Sebelum kembali ke Jakarta, saya yang suka sekali baca buku, tak akan melewatkan untuk mampir ke Rumah Buku. Sebuah toko buku yang setiap hari selalu ada discount. Terletak di Jalan Supratman. Dari hotel Sheraton, hanya perlu naik sekali angkot jurusan Riung – Dago. Turun di pusdai, kemudian Jalan kaki sedikit. 🙂

Semoga itenary ini cukup untuk membuat saya melepas rindu pada Bandung, dan Dago tempat saya dulu pernah ber-domisili. Kalau kamu? Akan kemana saja jika diberikan kesempatan yang sama? 🙂

Sumber gambar selain doc pribadi;

-http://gambar-rumah.com/attachments/bandung/408961d1365447665-cluster-villa-dago-umaia-kawasan-bandung-utara-peta-dago-umaia-village-1.jpg

-http://www.klikhotel.com/klik/database/property/gallery/48/2-675.jpg

Briefing Kelas Inspirasi Bandung #3

Kelas Inspirasi itu nagih! Pulang dari Kelas Inspirasi Lombok, saya segera mendaftarkan diri untuk mengikuti Kelas Inspirasi Bandung. Kenapa Bandung? Biar sekalian saya menghapus rindu dengan semua aneka kulineran yang ada. 😀

Sempet kaget, pas tahu relawan untuk Kelas Inspirasi Bandung sebangak 650 orang. Wow banget, secara pas KI Lombok, kita cuma ber 65 orang. 10 kali lipatnya.

Sebelum bertemu di Briefing, panitia sempat mengirimi file pdf terkait panduan tentang Kelas Inspirasi. Ada 7 Sikap dasar Kelas Inspirasi yang pernah diceritakan secara lisan ketika Briefing Lombok, namun baru saya baca secara tertulis di file pdf ini.

1. Sukarela; Semua pihak terlibat tanpa paksaan,

2. Bebas Kepentingan; Satu satunya kepentingan yang ada adalah demi masa depan anak anak Indonesia

3. Tanpa biaya; Satu satunya pendanaan yang mungkin hanya iuran relawan. Jadi, kalo saya sampe terbang ke Lombok atau jalan ke Bandung, semua biaya akomodasi, Transportasi di tanggung sendiri 🙂

4. Siap belajar.

5. Ambil bagian langsung. Kesiapan turun tangan dibuktikan dengan siap mengambil cuti pada hari H dan siap untuk berkorban menuiapkan berbagai hal sebelum hari H. Ini banget. Nyiapin tek tek bengek macam macam papan cita cita gitu.

6. Siap bersilaturahmi. Menyengangkan bukan, bagian ini? 🙂

7. Tulus. Semua pihak percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah tetapi demi anak anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap berjuang menyongsong cita cita mereka.

Briefing Kelas Inspirasi Bandung diadakan di Gedung Sate, Bandung. Kesempatan menyenangkan buat saya yang seumur umur belum pernah masuk dan ga pernah tau gimana suasana didalam Gedung Sate itu. ihihi.

20150208_081911 copy

Hi from here! 🙂

Saya memasuki gedung sate tepat pukul 08.00 pagi. Setelah menyempatkan diri belanja dikit dan sarapan disekitaran gazibu yang pada saat itu emang sedang ada pasar paginya. Continue reading