Kelas Inspirasi itu nagih! Pulang dari Kelas Inspirasi Lombok, saya segera mendaftarkan diri untuk mengikuti Kelas Inspirasi Bandung. Kenapa Bandung? Biar sekalian saya menghapus rindu dengan semua aneka kulineran yang ada. 😀

Sempet kaget, pas tahu relawan untuk Kelas Inspirasi Bandung sebangak 650 orang. Wow banget, secara pas KI Lombok, kita cuma ber 65 orang. 10 kali lipatnya.

Sebelum bertemu di Briefing, panitia sempat mengirimi file pdf terkait panduan tentang Kelas Inspirasi. Ada 7 Sikap dasar Kelas Inspirasi yang pernah diceritakan secara lisan ketika Briefing Lombok, namun baru saya baca secara tertulis di file pdf ini.

1. Sukarela; Semua pihak terlibat tanpa paksaan,

2. Bebas Kepentingan; Satu satunya kepentingan yang ada adalah demi masa depan anak anak Indonesia

3. Tanpa biaya; Satu satunya pendanaan yang mungkin hanya iuran relawan. Jadi, kalo saya sampe terbang ke Lombok atau jalan ke Bandung, semua biaya akomodasi, Transportasi di tanggung sendiri 🙂

4. Siap belajar.

5. Ambil bagian langsung. Kesiapan turun tangan dibuktikan dengan siap mengambil cuti pada hari H dan siap untuk berkorban menuiapkan berbagai hal sebelum hari H. Ini banget. Nyiapin tek tek bengek macam macam papan cita cita gitu.

6. Siap bersilaturahmi. Menyengangkan bukan, bagian ini? 🙂

7. Tulus. Semua pihak percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah tetapi demi anak anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap berjuang menyongsong cita cita mereka.

Briefing Kelas Inspirasi Bandung diadakan di Gedung Sate, Bandung. Kesempatan menyenangkan buat saya yang seumur umur belum pernah masuk dan ga pernah tau gimana suasana didalam Gedung Sate itu. ihihi.

Saya memasuki gedung sate tepat pukul 08.00 pagi. Setelah menyempatkan diri belanja dikit dan sarapan disekitaran gazibu yang pada saat itu emang sedang ada pasar paginya.

Senang, karena didalamnya sudah rame..

Kang Ibam, selaku ketua panitia, menyampaikan sedikit kata sambutan. Memberikan bocoran bahwa relawan yang mendaftar sebagai inspirator sebanyak 1.200 orang. Seribu! wow! Dan karena sekitar 800-an orang yang diterima termasuk fotografer/videografer. Bocoran untuk kelulusan kerelawan-an versi kang Ibam, salah satunya adalah peran temen temen relawan di Sosial Media. Etika dalam bersosial media. Jadi, tips kalau mau jadi relawan KI, kurang kurangilah marah marah di sosmednya 😀

Setelah kang Ibam speak up, temen temen relawan KI tahun sebelumnya juga sharing. Bagaimana pengalaman mereka setahun yang lalu menghadapi anak sekolah dasar di Bandung.

Ada satu tips dalam membuat ice breaking; Anak kecil itu suka banget dengan segala hal yang berbau tepuk tepuk-an. Maka, buatlah tepuk tepuk-an se-kreatif mungkin. Temen saya di KI Lombok, membuat tepuk Hebat. Seperti ini, tepuk hebat.. prok prok prok.. hebat hebat.. prok prok prok.. hebat hebat.. prok prok prok.. hebat.

Nah, di Briefing ini, salah satu relawan cerita gimana temennya bikin tepuk ganteng (?) tepuk ganteng.. prok prok prok.. bapak andi.. prok prok prook.. ganteng.. prok prok prok.. eh pehlis deh 😀

Jadi intinya, rumus tepuk ini adalah.. tepuk random prok prok prok.. random random prok prok prok.. random random prok prok prok.. random. Silahkan ganti kata random dengan kreatifitas masing masing. hahhaa. 😀

Setelah session sharing, giliran kita dipertemukan dengan temen satu kelompok untuk berdiskusi. Kebetulan, perwakilan sekolah juga turut serta di diskusi kali ini. Kita jadi bisa bebas bertanya tentang sikon sekolah, tentang jumlah kelas yang running bersamaan. Disini juga kita menentukan ketua kelompok, pembagian kelas, dsb.

Syukurnya saya, dapet sekolah yang ga pelosok pelosok dan jauh jauh amat, di Ciumbeuleuit. Bersama belasan orang relawan lainnya, siap menjadi Inspirator 🙂

Seperti biasa, saya terinspirasi duluan sama inspiratornya. Ada seorang bapak yang bekerja sebagai Humas Kebun Binatang Bandung, ada yang masih muda jadi Manager Marketing, Dokter, Perawat, Konsultan, Astronom dll. Ah, mereka keren keren sekali.

Selain foto bareng temen sekelompok, panitia juga berusaha mengumpulkan kita untuk foto bareng seluruh relawan. Iya, relawan yang ratusan itu. Jadinya seperti ini.

Penasaran, gimana serunya ngajar di Bandung? Simak setelah postingan ini, ya!