Menuju hari H Kelas Inspirasi Bandung, Saya berfikir bagaimana caranya untuk bisa menyampaikan materi dengan baik, dengan cara yang sederhana sehingga bisa sampai dengan baik. Saya mencari referensi dengan bertanya ke banyak orang. Media apa yang saya gunakan, ide apa yang sebaiknya saya jalankan. Ini bikin saya jadi memutar otak dan merasa jadi kreatif mendadak 😀
H-2 saya baru kepikiran buat semacam pohon cita cita untuk mengisi waktu kalau kalau nanti kelas mulai membosankan. Saya baru kepikiran cari ice breaking lucu lucu yang ga membosankan. H-1, disela sela meeting yang seharian, kerjaan yang belum terselesaikan, pikiran saya sukses kemana mana. 😀
Ketika break lunch, saya kabur dari kantor untuk beli beli karton, dan alat alat penunjang kreatif lainnya. Malemnya, dibarengi beberes kamar, packing, saya menyelesaikan tugas maha mulia ini. Papan cita cita dengan tema; “Gantungkan cita citamu setinggi bintang dilangit”
Keesokan harinya, setelah kenyang dengan meeting dan kerjaan lainnya, saya membuka leptop didalam perjalanan. Menonton beberapa youtube yang sudah saya download terkait kelas Inspirasi. Membuka laman word, untuk menuliskan apapun yang terlintas dipikiran saya.
Kemudian, saya menerima sebuah e-mail, melalui smartphone saya, saya baca e-mail tersebut;
Saya menulis surat ini mewakili segenap keluarga besar Gerakan Indonesia Mengajar dan semua relawan yang pernah terlibat dalam gerakan ini untuk menegaskan apresiasi atas kesediaan Anda menjadi sumber Inspirasi besok.
Anda telah menyatakan bersedia menjadi guru sehari, siap ambil cuti.
Empat tahun terakhir ini, kami di Indonesia Mengajar menyaksikan bahwa masih teramat banyak orang –termasuk Anda- yang di hatinya mengakar rasa cinta pada Indonesia sehingga siap ikut repot-repot bekerja untuk mendorong pendidikan republik ini.
Sejak di hari briefing yang lalu, pertemanan baru yang Anda jalin dengan sesama relawan termasuk relawan panitia adalah modal besar gerakan pendidikan yang kita bangun. Karena kami percaya bahwa interaksi yang terjalin di antara orang-orang yang bekerja karena ketulusan, tanpa iming-iming tertentu, adalah interaksi yang akan membangun kepercayaan diri kita sebagai masyarakat sipil. Bukti nyata bahwa kita bisa mengorganisasi diri dengan baik dan tulus untuk ikut menciptakan dampak.
Iming-iming yang kita harapkan hanya satu: Indonesia masa depan yang bebas dari hal-hal konyol, yang bebas dari semua bentuk ketidakadilan.
Seperti Pak Anies Baswedan pernah sampaikan pada briefing Kelas Inspirasi terdahulu, “Profesi bisa lain, sektor boleh beda tapi cinta kita kepada bangsa ini sama-sama dalam, tulus dan sepenuh hati. Itulah kesamaan identitas kita semua. Itulah kesamaan para pengajar Kelas Inspirasi ini. Cinta bangsa itulah yang membawa Anda pilih ambil bagian, ikut mewarnai masa depan.”
Besok saat Anda hadir di sekolah, sampaikanlah pesan baik dengan sepenuh hati. Ceritakan dengan sungguh-sungguh pengalaman Anda dalam meraih keberhasilan. Mari sampaikan kepada anak-anak itu bahwa integritas, kompetensi, kerja keras, dan ketangguhan adalah paduan yang akan menjadi kekuatan dan bekal berharga dalam kehidupan mereka.
Lalu izinkan mereka bermimpi karena gambaran pengalaman Anda. Izinkan mata mereka berbinar mendengar cerita Anda. Izinkan mereka berimajinasi dan menaruhnya, tinggi. Agar mereka bisa selalu mengingatnya sebagai pemacu diri di masa depan.
Semoga suatu saat kelak, anak-anak itu bisa bercerita bahwa mereka bisa menjadi diri mereka saat itu, salah satunya karena dulu pernah ada kakak sebangsanya yang hadir di depan kelas untuk menumbuhkan Inspirasi yang masih mereka simpan di dalam kepala dan hatinya.
Besok, sapalah penjaga, guru-guru, kepala sekolah, dan semua yang berperan di sekolah yang Anda datangi. Anda akan datang sebagai teman untuk juga ikut belajar dari mereka: orang-orang yang setiap hari sesungguhnya sedang menopang pendidikan negara ini.
Dari mereka, mari kita alami potret pendidikan lebih dekat dan hangat. Jika biasanya kita membaca atau mendengar berita tentang pendidikan di koran atau televisi, maka besok Anda akan ikut terlibat sebagai pelaku yang berhadapan langsung dengan anak-anak di depan kelas mereka, dan menjadi teman dari guru-guru di sana.
Melalui pengalaman mengajar besok, Anda dan teman-teman relawan lain bisa berkata pada diri sendiri bahwa Anda bukanlah bagian dari orang-orang yang menggerogoti bangsa ini. Anda dan semua guru SD itu adalah bagian yang mau ikut repot-repot untuk terlibat mempersiapkan Indonesia masa depan dengan menemani anak-anak dan mananam bibit inspirasi yang bisa tumbuh amat besar melampaui yang mampu kita bayangkan.
Selamat menjadi pewarna potret masa depan Indonesia. Karena di depan kelas besok, setiap detik yang bergulir, setiap kata yang terucap, dan setiap inspirasi yang terpancar, adalah pewarna untuk lapis generasi masa depan Indonesia kita.
Sekali lagi, selamat bertugas, selamat menginspirasi!
Jabat erat,
Rahmat Danu Andika
Manager ofPublic Engagement Division
Indonesia Mengajar
Rasanya campur aduk. Haru dan Bangga. Bisa menjadi salah satu bagian yang peduli dengan Pendidikan di negeri ini. Ga sabar tentu saja, menghadapi muka muka penuh binar dari adik adik berseragam putih merah.
Dulu, setelah selesai menempuh pendidikan D2, saya ingin sekali melanjutkan mengambil akta 4, saya pengen banget jadi Guru. Kemarin, mungkin iya saya belum bisa jadi Guru sepenuhnya. Seengganya, Kelas Inspirasi memberikan secercah harapan buat saya; untuk menjadi Guru sehari. :’)