Menuju Gili Trawangan dari Lombok, melalui Pelabuhan Bangsal. Akses kesananya, tidak ada public transportation. Bisa dengan mobil/motor sewaan atau dengan menggunakan taksi. Kalau Argo taksi dari kawasan Senggigi sekitar Rp. 130,000,- an. Ditambah retribusi pelabuhan sebesar Rp. 6.000,-
Ada 2 pilihan kapal menuju Gili. Kapal kayu dengan harga tiket Rp. 15.000,- per-orang dengan jarak tempuh sekitar 30 – 40 menit. Atau dengan menggunakan speed boat, seharga Rp. 100.000,- per orang dengan jarak tempuh 15 menit.
Welcome Gili Trawangan!
Ga pernah mimpi sih nginjekin kaki di Pulau ini. Dulu taunya cuma Lombok aja. Sempet ga jadi kenyataan nginjek lombok pas pertama kali ke Bali ditahun 2011. Pas dapet kesempetan ke Lombok 4 tahun kemudian, baru deh browsing browsing, baru deh tahu ada pulau Gili. Bela belain untuk nyempetin nginep disini walau cuma semalem. Dan menyesal. Menyesal karena kesini nya masih single. 😀
Setelah dijemput dan check in di sini. Kami yang sudah kelaparan, segera mengayuh sepeda untuk mengisi perut sekalian mengejar sunset.
Kayuhan kami terhenti ketika melihat bantalan ungu ungu lucu ini.
Sayang, sore itu langit tertutup mendung. Sehingga sunset kami tak sempurna. Tapi pemandangan mata saat itu tidak kalah ciamik.
Pasir putih, kapal yang terlihat berserakan serta gunung. Menentramkan sekali 🙂
Yes, sangat disayangkan, saya jalan sama para turis jilbaber ini. Hilang sudah segala keromantis-an yang ada. 😀
Uh, seriusan deh, di Gili, Gili Trawangan tepatnya. Ga cuma kafe ini yang romantis dan kece begini. Hampir disepanjang jalan, berjejeran cafe yang selalu saja ada lilinnya. Romantis. 🙂
Berseliweran sepedahan di Gili juga berasa ga di Indonesia. Kebanyakan bule-nya. Sebagai orang yang pernah nginjek Kepulauan Seribu dan Karimun Jawa, Gili Trawangan memiliki fasilitas lebih lengkap. Mini market hampir ada disetiap pojok pulau. ATM juga berjejeran.
Yang menyenangkan (bagi saya), saya masih mendengar suara adzan dengan jelas. Suara yang jarang terdengar ketika saya traveling ke Bali atau Singapore (ya menurut El?). Bahkan di pagi hari, saya seperti mendengar ada suara suara ibu ibu pengajian dari Toa Mesjid. 😀 ihihi, berasa di Kampung. 😛
Di pulau ini kita bisa snorkeling juga ke pulau 3 gili. Gili Air dan Gili meno. Snorkeling tersebut ada setiap hari setiap pukul 10.30 a.m sampai dengan pukul 15.30 p.m. Harganya Rp. 100.000,-an. Sudah termasuk alat snorkel. Untuk bisa ikutan ini, kita bisa tanya resepsionis tempat kita menginap. Biasanya masing masing penginepan menyediakan fasilitas ini. Pun kalo engga, sepanjang jalan utama di Gili Trawangan, banyak kok yang menawari aktivitas ini. Berhubung saya ingin bermain main di kota Lombok, saya memilih untuk menunda snorkeling di 3 Gili.
Tak ingin gagal menikmati sunrise, pukul 5 pagi kami sudah terjaga. Sayang, cuaca diluar gerimis. Begitu hujan berhenti, kami kayuhkan lagi sepeda menuju spot spot sunrise.
Pingback: Aktivitas yang bisa dilakukan di Gili Trawangan | alaniadita