Gili Trawangan ibarat Kepulauan Seribu-nya Jakarta. Menginjakkan kaki di Lombok, alangkah tanggungnya jika tidak sekalian menyebrang ke Gili. Selain Gili Trawangan, ada juga Gili Air dan Gili Meno. Dari ketiga Gili ini, Gili Trawangan lah yang paling ramai dikunjungi para wisatawan untuk menginap. Sementara Gili Air dan Gili Meno hanya sebagai persinggahan jika kita memilih paket snorkeling.

Setahun yang lalu, saya hanya memiliki waktu sebentar untuk mengitari Gili Trawangan, ketika kemarin punya kesempatan kembali, saya jelajahi bener deh ini Gili. Jadi, kita bisa ngapain aja?

Snorkeling 3 Gili – Gili Trawangan, Gili Air & Gili Meno

Dari Gili Trawangan, banyak sekali paket snorkeling ke 3 Gili. Untuk kamu yang tidak bisa berenang atau tidak ingin nyemplung, banyak sekali kapal glass bottom yang bisa buat kita ngintip keindahan bawah laut lewat dari kapalnya.

Underwaternya sendiri berair sangat jernih dan ikan warna warni. Untuk terumbu karangnya, masih oke di Karimun Jawa atau Pulau Seribu. Hehe

Mengelilingi Pulau dengan menggunakan Sepeda

2 alat transportasi yang tersedia di Pulau Gili Trawangan adalah Sepeda & Cidomo. Kita bisa menyewa sepeda selama 24 jam dengan tarif 35,000 di low season/ 50,000 di high season. Sementara Cidomo itu seperti Andong, tarifnya lumayan mahal 75,000 di low season/ 100,000 di high season hanya untuk sekali jalan.

Gowes aja, udah. 😀

Tidak bisa bersepeda tapi ingin Jalan-jalan? Naik Cidomo aja!

Mengelilingi pulau Gili dengan menggunakan sepeda itu kurang lebih jaraknya 13km. Kebayang dong betisnya. Untuk kamu yang sayang kaki, naik cidomo bisa menjadi alternatif lain.

Nongkrong menikmati pemandangan yang juara.

Lelah seharian bersepeda dan ingin sedikit santai? Parkirkan sepeda disalah satu cafe yang ada di sepanjang jalan utama pusat Gili Trawangan. Banyak sekali pilihan cafe yang bisa kamu pilih. Dari yang pake bantalan warna-warni, sampai kursi bersofa berlilin romantis.

Mengejar Matahari.

Namanya pulau, ya. Tempat dimana Sunset dan Sunrise bisa kita lihat. Di Gili juga ada beberapa spot yang bisa kita jadikan tempat untuk menikmati Sunset. Berjalanlah/ Dayuhlah sepeda di menjelang jam terbenamnya matahari. Dan nikmati. 🙂

Pengen Jajan? Harus coba Gili Gelato!

Disepanjang jalan di Gili, kamu akan menemukan banyak sekali tempat jualan ice cream Gili Gelato. Ice scoop khasnya Gili. Satu Scoop dijual dengan harga 25,000 sampai 45,000 untuk 3 scoop. Berbagai varian rasa dapat kamu coba. Kalau ragu? kamu bisa meminta mbaknya untuk icip icip terlebih dahulu.

Jangan malas bangun pagi, ayo hunting sunrise!

Kelelahan bersepeda sepanjang hari dan ikut menikmati ‘malam’ nya pulau Gili emang bikin kita kelelahan. Tapi jangan sampai itu buat kamu males untuk nikmati sunrise. Sayang banget. Meski ya, tidak selamanya bisa melihat sunrise yang ciamik.

Jangan lupa, cari pose untuk ambil gambar di Ayunan. 😀

Gili terkenal dengan aksen ayunan yang berada ditengah laut. Biasanya, orang-orang berusaha mengejar jam sunset. Jangan heran, untuk bisa foto dengan background matahari tenggelam, kamu harus mengantri dan berdoa agar ketika tiba giliranmu, maka tiba pula waktu matahari terbenam. 😀

 

Saya yang malas mengantri, memilih moment lain untuk bisa mengambil gambar bersama ayunan ini. Ya, di waktu pagi. Dikala kebanyakan orang masih kelelahan akibat pesta semalaman, disaat itu kita basah-basahan untuk bisa foto dengan ayunan. Iya sih, background nya biasa aja. Tapi rasanya sama kok 😀

Menginjakkan kaki di Gili bagi saya seperti halnya mendatangi tempat asing. Karena kita akan jadi kaum minoritas. 90% yang mondar mandir di Pulau ini adalah bule. Bahasa bule. Padahal ini kan negara kita sendiri, ya. 😦

Pun begitu, Gili adalah satu bagian negara Indonesia yang saya suka alamnya. Warna biru hijau air lautnya. Background pegunungannya. Dan segala apapun yang ada didalamnya. Semoga suatu hari lagi bisa balik lagi, ya! 🙂