Mumpung masih dalam bulan Syawal, tiba-tiba kepengen ngebahas tentang Lebaran. Banyak hal yang kita dan orang-orang persiapkan untuk menyambut hari kemenangan, bukan? Mulai dari euforia mendapatkan THR, belanja baju lebaran, bikin kue kering, menyiapkan THR untuk keponakan sampai hal yang paling seru dan hanya ada di Indonesia, Mudik.
Kemudian pada Ied-Day, linimasa media sosial ramai dengan postingan Menu Lebaran, Family Potrait, dan hebohnya mudik melalui tol Brexit. 😀
Pernah menyadari engga, ditengah hari kemenangan yang selalu bikin kita happy karena akhirnya bisa bebas makan enak, silaturahmi saudara , dan berlomba-lomba upload foto #familypotrait, ada banyak orang yang gigit jari karena sirik? karena tidak bisa menikmati lontong dan opor? boro boro dapet THR, sungkem sama siapa aja bingung.
Setahun yang lalu, saya bersama kakak-kakak relawan One Day Fun Doing Fun membuat satu kegiatan after Ied-Day untuk adik-adik yatim, piatu dan dhuafa di Bandung. Kegiatan ini bernama Lebay; Lebaran bareng anak yatim. Tujuannya jelas, kami ingin menempatkan diri sebagai ‘keluarga’ untuk mereka.
Acara ini kami lakukan disebuah tempat wisata di Lembang, Bandung. Kami mengundang anak-anak dari salah satu panti asuhan untuk kemari, bersilaturahmi dan bermain bersama dalam rangka merayakan hari raya.
Dalam pelaksanaanya, rombongan Panti Asuhan ini telat 6 jam dari kesepakatan awal. Kecewa? Pasti. Rasanya nano-nano. Ingin marah, meluapkan kekecewaan pada Ibu yang mendampingi Adik-adik. Malu sama teman-teman yang sudah standby dari pagi, ada keinginan untuk kabur menjauh dan lari dari tanggung jawab kegiatan ini. Tapi saya tetap bertahan, sampai sebuah angkot yang membawa adik-adik ini hadir di hadapan saya.
Amarah yang dipendam, seketika buyar melihat mereka kagum dengan tempat wisatanya dan melahap semua makanan yang sudah tersaji dari 3 jam yang lalu.

Adik-adik
Si Ibu yang kami panggil dengan Umi, meminta maaf atas keterlambatannya. Menjelaskan pada saya, bahwa pikirannya sedang kalut, sedang ada masalah di Panti mereka dimana suaminya yang juga sama sama pengurus Panti sering sekali ‘menyiksa’ ia dan anak-anak.
Ada satu orang anak yang pada saat itu, disuapi oleh teman saya. Tangannya terluka. Menurut teman-temannya tadi malam ia dipukuli oleh ‘Bapak’. 😦
Remuk hati. Dengan mereka harus berada dilingkungan Panti, menurut saya uda jadi preasure, ya. How come mereka juga harus ngerasain ‘disiksa’ bahkan dengan orang yang tidak ada hubungan darah sama mereka?
Sore itu, keinginan saya menjadi sangat sederhana. Mereka harus bahagia. Meski hanya 2 jam. Biarlah tadi malam menjadi masa yang kelam, entahlah esok lusa nasib akan berkata apa, tapi seenggaknya hari itu ketika bersama kami, mereka bahagia.
Kami tertawa terbahak, sesekali teriak saking gembiranya. Bermain ditengah alam dan udara yang sejuk. Dibawah rasa tiba-tiba sayang pada adik-adik ini.
Lelah tertawa dan bekerja sama antar tim, adik-adik ini mulai teralihkan fokusnya untuk menikmati beberapa wahana yang tersedia. Mereka mulai merengek pada kami agar bisa mencicipi wahana wahana tersebut.
Kamipun memberikan titipan para donatur berupa THR. Ya, beberapa hari sebelum acara saya mengumpulkan sisa uang baru untuk bisa disalurkan dalam kegiatan ini.

Pembagian THR
Responnya bagaimana? Melihat jumlah yang lumayan, beberapa adik berubah pikiran. Memilih untuk menyimpannya baik-baik dan merelakan untuk tidak bermain 😦
Ada juga yang tetep aji mumpung, dan memakai uangnya untuk dapat menikmati wahana disana.
Cerita lebaran ini menjadi paling asik dan tak terlupakan sepanjang saya merayakan hari kemenangan. Dan merubah pikiran saya tentang kemenangan itu sendiri. Bukan lagi hanya tentang THR, Baju Lebaran dan Persiapan Mudik, tapi bagaimana tentang memikirkan Adik-adik ini yang tentu saja juga berhak bahagia di hari lebaran. 🙂
Kegiatan seru lebaran bareng anak yatim ini semoga bukan hanya setahun sekali, tapi bertahun-tahun kemudian tetap berjalan. Nah, selain Lebay, minggu depan akan ada kegiatan yang ga kalah serunya ini untuk para akhwat; Hari Hijaber Nasional, pada tanggal 07-08 Agustus 2016 di Mesjid Sunda Kelapa. Spekersnya keren-keren nih. Ketemu saya disana, yuk!
Ah kereen acaranya, aku selalu sedih kalo ketemu anak yatim, apalagi kalo kita bagiin makanan, mereka kayaknya seneng banget dapet makanan gratis, langsung lahap gitu, sedangkan kita justru malah sering buang2 makanan, mesti lebih banyak bersyukur lagi ya, jangan kebanyakan ngeluh
Huuh.
Bawannya jadi pengen bersyukur terus yaaa.
Ikutan yuk Mba, sekali sekali main bareng anak yatimnya 🙂
Pengen dunk ikutan, tp ada yg acaranya di daerah bekasi ga? Kalo acaranya di Bandung aku udah jarang banget nih pulkam, klo acaranya di Bekasi hayu aja, infoin yaa..
Kemaren terakhir di Bogor, kok, Mbaaaaa.
Seneng kali ya. Saat bermain dengan anak yatim itu…
Jadi inget ponakanku…
Semoga anak yatim itu bisa menjadi orang dewasa yang keren kelak..
Iyaa.
Mereka yang kuat kelak pasti akan membanggakan orang tuanya 🙂
lha, gak ikut ke lombok ni?
aku minat ikut nih thankyou info nya hehhee 😀
Ayo ikutan, Vi.
Keren-keren ya Speakernya.
iya ni, insya Alloh hadir. itu ga ada keterangan waktunya dari jam berapa sampe jam berapa ni? kamu dateng jam beraapa ?
ini sungguh keren
sungguh
bersama mereka
betapa hati
bercahaya
😊