Yang pasti selama satu bulan berpuasa tidak posting apa-apa.

 

Muhahaha. :)))

Beberapa aturan yang siapin untuk diri saya sendiri di Ramadhan kali ini adalah;

Meminimalisir Bukber. Saya berniat untuk ikutan bukber jika diundang (Gratis) atau jika sedang menstruasi. Haha. Hal ini karena, bukber bukber yang kebanyakan di Jakarta ini bikin jadi kemaleman nyampe Depoknya berujung pada sholat tarawih yang akan terkantuk-kantuk.

Pulang kantor pun berusaha tenggo. Sehingga masih keburu buka dirumah, keburu tarawih dan tidur cepet.

Selama Ramadhan ini, happy sih karena bisa tidur pukul 10. Biasanya mah kan ya, boro boro.

Fokus di BukberAkbarPay 2019 dan One Day Fun Doing Fun

Satu agenda besar yang sudah direncanakan dari 5 bulan sebelumnya adalah Bukber Akbar Pay 2019. Buka bareng bersama 2019++ anak yatim dan melibatkan 400++ relawan.

Ditawarin untuk berkontribusi di bagian Acara dari Januari Silam. Prosesnya panjang dan berujung pada kepuasan yang Alhamdulillah memuaskan.

Eh beberapa hari sebelum bulan Ramadhan, diajakin Kolaborasi bareng Aksi Kami untuk Ngabuburit bersama adik adik di Yayasan Amal Mulia. Qadarullah hari H nya bersamaan dengan penyelenggaraan Bukber Akbar PAY. :’)

2 kegiatan berjalan dalam hari yang sama, Alhamdulillah sama sama diberi kelancaran.

Kontribusi di berbagai aksi lain, jika memungkinkan.

2 hari ngurusin Bukber Akbar, sukses bikin tepar dan cuti di hari Senin-nya. Kemudian selasa rabu masuk kerja, kamisnya ketika libur, ikut serta dalam kegiatan Borong Barang Bareng-bareng.

Belanja bareng 100 anak yatim dan dhuafa. Mereka dikasih uang tunai untuk belanja kebutuhan lebaran senilai 250,000,- dan harus dihabiskan dalam waktu 30 menit. Kemudian diajakin untuk main berbagai wahana di Kids City.

Hari itu mempertemukan saya dengan seorang Anak bernama Adit. Dia hanya membawa belanjaan yang jika saya lihat dan kalkulasikan tidak akan sampai 100 ribu. Saya tanya ia ingin beli apa lagi, dia hanya menggeleng.

Saya tawarin untuk beli makanan kaleng dan beberapa permen untuk jejamuan lebaran, ia mengiayakan. Saya temani ia mengambil beberapa makanan tsb. Saya beri tahu bahwa, jika nanti nominalnya berlebihan, keluarkan saja salah satu makanan kalengnya. Kami memilih 3 macam makanan kaleng pada saat itu.

Setelah mengembalikan Adit dalam antrian belanja, saya tinggal ke area bermain. Kemudian, ketika bertemu Adit di area bermain, saya tanya bagaimana dengan makanan kalengnya.

“Akhirnya kebeli semua kak, Makanan Kalengnya. Cuma deodorant sama parfum punya ku aja yang aku keluarin.”

“Loh kenapa engga makanan kalengnya aja yang dikurangi?”

“Makanan kan bisa untuk rame-rame, kak. Bisa untuk jamuan lebaran juga. Parfum sama deodorant besok besok lagi aja gpp.”

Saya kok ya langsung nge-jleb. 😥

Adit ndak punya orang tua. Ndak juga punya saudara. Hanya tinggal bersama sang Nenek. Masih bisa menyampingkan kebutuhan sendiri demi kebutuhan banyak orang. :’)

Bangun siang di kala Weekend. Hanyalah wacana. Haha. Jadi setiap abis saur, biasanya saya punya waktu 1 jam untuk tidur sebelum siap siap ngantor. Dan setiap bersiap siap ini pemandangan didepan mata adalah Orang tua dan adik yang tidur sedang lelap-lelapnya tentu saja perasaan iri menghampiri.

Saya selalu menantikan weekend agar bisa bangun siang. Namun apalah daya, dikala Weekend selama bulan puasa, ada aja agenda yang dimulai pada pagi hari. :’)

Giliran dapet Weekend free di akhir Ramadhan, malah canggung karena merasa ga produktif.

Dasar Manusia ndak pernah puas yah. XD

Dan besok, serasa time super flies. Menuju lebaran tiba! Lebaran Tiba! Lebaran Tiba!

Semoga apapun yang sudah kita kerjakan selama bulan Ramadhan ini menuai keberkahan dan keridha’an dari Allah SWT ya. Aamiin.

Ada cerita Ramadhan apa nih dari kamu?