Please Switchable Me, dear Acer Switch Alpha 12.

Sampai hari ini saya ga akan pernah lupa pertanyaan dan jawaban ketika saya melakukan assesment untuk bisa bekerja di kantor saya sekarang.

“Ceritakan secara singkat tentang kamu?”

“Saya bermimpi kuliah di Psikologi, orang tua ingin saya kuliah mengambil Akutansi, saya lulus tes seleksi di Fakultas Komunikasi dan saya kuliah sebagai mahasiswa IT”

Iya, pada akhirnya saya pasrah pada keadaan mengikuti keinginan orangtua untuk kuliah di Jurusan IT. Meski saya passion dibidang Psikologi atau apapun yang berhubungan tentang manusia. Dilalahnya, setelah lulus sebagai sarjan informatika, saya sempat bekerja di bidang yang sama selama 2 tahun. Kemudian, memutuskan hijrah ke ibukota dengan passion yang lain; Jalan-jalan.

Orang tua saya berharap saya bisa pulang ke rumah di Batam, kemudian melanjutkan karier disana. Namun, saya memiliki mimpi lain. Ingin bisa jalan-jalan. Dan untuk itu akan lebih mudah jika dilakukan dari Ibukota, akses transportasi  gampang, hanya mengandalkan bus bisa sampai sumatera dan ujung pulau jawa. Sementara dari Batam, hanya 2 akses transportasi yang memungkinkan via udara dan via laut. Via laut memakan waktu lebih banyak dan via Udara memakan biaya lebih besar.

Mimpi kecil yang menjadi kenyataan

Dewi Fortuna berpihak pada saya, sempat 7 bulan bergelut dibidang IT, saya keterima kerja menjadi bagian dari Human Capital. Which is kantor impian jaman saya SMA. Dengan kenaikan gaji yang lumayan bisa menaikkan taraf jalan-jalan saya yang tadinya hanya cukup menggunakan moda bus, bisa berpindah ke moda udara; pesawat terbang.

“Nia, tapi ini nanti pekerjaan kamu kan menjadi HRD bagian Payroll ya? Sepertinya peluang untuk bisa jalan jalan sambil bekerja (baca: dibiayain kantor) sedikit atau bahkan malah ga ada lho.” Ujar interviewer saya lagi.

“Hehe, iya tak apa. Saya tidak pernah nyaman dengan bisnis trip kok, Bu. Yang penting, gajinya cukup buat saya beli tiket.:D”

Saya berada di dept Compensation & Benefit, department yang mengurusi apa saja kompensasi dan benefit yang berhak diterima oleh karyawan selama bekerja di perusahaan kami, termasuk didalamnya proses Payroll. Menangani Proses Payroll sama dengan jangan meninggalkan kantor pada tanggal haram tidak hadir di kantor, 15 sampai dengan tanggal 25 bulan berjalan. Awalnya, hobi traveling saya mengikuti waktu haram tersebut. Jadi, saya ga akan tuh, ambil trip atau melakukan traveling jika berada diantara jam tersebut, gimanapun kan ngitung gaji harus fokus kan ya?

Sampai akhirnya, undangan nikahan banyak juga yang terjadi ditanggal belasan. Atau saya harus menemani untuk kegiatan kang Mas yang tanggalnya diantara tanggal haram tersebut dan saya bersikukuh ingin tetap pergi.

Tak ada perkara terjadi tanpa solusi. Saya harus memboyong pekerjaan sekalian jalan-jalan. Jadi biasanya, saya akan membawa leptop yang dari SMA belum pernah ganti. Itu loh yang layarnya 14’, berat banget di pundak. Belum lagi, karena leptop lama, batre sudah bocor dan sering panas, mau tidak mau saya harus bawa berserta kipas pendingin leptopnya. Leptop yang sering panas ini pernah membuat saya harus mengganti motherboard 😦

Saya jarang sekali melakukan perjalanan dengan membawa koper, sehingga baju dan leptop berada dalam tas yang sama. Solusi lain, saya membawa leptop fasilitas kantor dengan layar 10’,  kerjaan saya dituntut untuk membuka file excel dengan banyak data kesamping rada merepotkan ya. Gimana yah, kurang puas mata melihatnya. Seringkali kang Mas berbaik hati untuk membawakan tas gendong saya atau bahkan membebaskan saya membawa leptop dan akhirnya menggunakan leptop beliau.

Mengajar menjadi hobi baru selain jalan-jalan

Itu baru perkara kerjaan dibawa bawa traveling. Belum lagi, kalau saya sedang mengikuti kelas Inspirasi di luar kota Jakarta. Seringnya, saya membawa tablet sebagai media ajar. Nah, gimana kalau hari Inspirasi bersentuhan dengan tanggal Haram saya? Saya harus membawa keduanya. Iya sih apalah arti sebuah tablet. Tapi ya, kalau digabungin dalam tas yang sama menghasilkan berat beban yang lebih berat, hufh.

IMG_0638 copy

Tidakkah kepikiran untuk resign? Sehingga bisa fokus untuk menjalani hobi dan tak lagi mengenal tanggal haram? Sejauh ini saya masih bahagia dengan padat aktivitas yang saya ikuti. Saya senang kerja bareng dengan tim yang suka menghadapi manusia, sama-sama menyadari bahwa kantor adalah rumah kedua kami, sehingga apapun yang kami lakukan ya layaknya sebuah ‘rumah’. Pendapatan yang saya dapatkan menopang hidup banyak orang dalam keluarga, membayar hobi saya seperti domain hosting dan untuk membeli tiket jalan-jalan.

Saya masih senang untuk Jalan-jalan meski belakangan saya harus membawa banyak gadget yang tentu agak memberatkan saya. Saya masih suka berbagi melalui kelas Inspirasi, karena buat saya disitulah saya merasakan refreshing, aktualisasi diri, sebagai tempat untuk berbagi, terinspirasi dan memberi inspirasi.

Tentang Acer Switchable Alpha 12 hadir sebagai solusi

Zaman semakin maju, saya yakin segala drama yang ada bisa dipermudah. Hal ini terbukti dengan adanya satu terobosan gadget baru yang bikin saya ingin sekali memilikinya! Acer Switch Alpha 12.

thumbnail-6-600x397.png

Simple-nya begini, ini adalah Notebook hybrid sekaligus tablet yang pertama didunia dilengkapi dengan sistem pendingin bernama Acer LiquidLoop™.

Dengan bodi yang tipis serta bobot yang ringan, serta sistem pendingin (tanpa kipas) yang ada tentu saja ini jadi angin segar buat saya yang selama ini suka mengeluh dengan leptop yang saya punya saat ini. Sistem pendingin ini juga membuat perangkat bebas debu sehingga tidak akan merusak motherboard, yey!

Bisa banget kan, menyesuaikan kebutuhan saya antara waktu butuh untuk Tablet atau waktu untuk Notebook.

Dilengkapi pula dengan keyboard docking yang berfungsi sebagai screen protection. Dan juga lampu backlit yang bikin tetep bisa ‘kerja’ meski dalam pencahayaan redup, di bus jarak jauh tuh misalnya, atau travel perjalanan malem. Ga ketinggalan kickstand, untuk kita yang kerja sambil duduk di cafe.

Untuk spesifikasinya sendiri, Acer Switchable Alpha 12 menanamkan prosesor Intel Core i Series generasi ke-6. Huwaw. Dilengkapi lagi dengan port USB Type-C. Keuntungannya untuk tranfer data kecepatannya 10x lipat dibanding USB 2.0. Bisa buat nonton drama korea. Muehehe.NiaAcer2 copy.jpg

Duh itu ya, dengan kualifikasinya yang oke begini bikin saya nafsu untuk punya. Bisa jauh mengurangi berat beban pundak saya. Layar yang pas di 12′, tidak kekecilan dan tidak kebesaran. Sudah termasuk kipas didalamnya, bisa dipecah antara keyboard dengan layar. Jika pagi hari saya menggunakan layarnya untuk bahan ajar karena tentu saja layar yang bisa dilepas itu touchscreen. Maka, malamnya bisa saya sambung untuk mengerjakan perkerjaan kantor. Plus, bisa juga digunakan untuk nonton drama korea selama dalam perjalanan karena dilengkapi USB.

Ah, kalau sudah ada Acer Switchable Alpha 12 ini mah, saya ga akan khawatir lagi untuk jalan-jalan lagi ditanggal haram. Kerjaan selesai, Hobi kelakon, Jalan-jalanpun tak ketinggalan.

Nia tablet 2.jpg

Dadah Babay sama 2 gadget yang akan berubah jadi satu! 😀

Bagi saya, mengajar, jalan-jalan dan bekerja menjadi bagian dari Human Capital adalah 3 hal tidak bisa saya tinggalkan, dan saya syukuri setelah menemukan solusi yang tepat untuk menjalani ketiganya secara berbarengan.

Kalau ada yang bernasib sama dan punya cerita seru tentang profesi dan hobi yang beriringan, ikutan Story Competition Acer Switchable Me Story Competition, informasinya ada disini, ya! 🙂

 

13 thoughts on “Please Switchable Me, dear Acer Switch Alpha 12.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s