Tag Archives: Traveloka

BAWA TEMAN HIDUP KE BALI, POKOKNYA BOOKING HOTEL DI TRAVELOKA!

“Kamu mau apa atuh, biar resign?” Tanya Mama suatu hari.

Saya kuliah sambil bekerja. Gaji saya digunakan untuk menghidupi saya dirantau dengan sesekali ikut menyumbang biaya kuliah. Mama merasa bersalah akan hal itu. Beliau ngerasa bahwa saya seharusnya fokus kuliah tidak sambil kerja. Hanya saja situasi kala itu, saya tidak punya pilihan lain selain harus menambah penghasilan dengan bekerja.

Papa memutuskan pensiun dini kala itu, beliau dapat pesangon yang bisa dibilang lumayan. Mama ingin sekali saya ‘istirahat’ dan pulang kerumah di Batam.

“Nurul mau ke Bali.” Jawabku.

“Oke, kamu atur ya semuanya. Abis itu resign, ya!”

SEPAKAT.

Mama Papa dan Adik-adik terbang dari Batam ke Jakarta. Teh Sinta naik travel dari Bandung. Saya hari itu ada perjalanan dinas di Ibukota. Kami semua janjian di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

with the boys.
On The Way Family Time :’)

Saya ga akan pernah lupa, momen dimana dalam perjalanan Gambir – Bandara dengan Bus saya telponin satu satu hotel di Bali. Literally satu satu! Saya lupa nomer tersebut darimana, ntah dari buku panduan traveling, ntah dari Google. Yang saya ga akan pernah lupa, sepanjang jalan tuh, saya halo-halo-in dengan minim pengetahuan itu hotel yang saya telponin lokasinya dimana.

Continue reading

SANDWICH GENERATION? TENANG, JANGAN BINGUNG. JADIKAN TRAVELOKA PAYLATER JADI SALAH SATU SOLUSI KEUANGANMU 😊

Saya generasi cicilan.

Perkara cicil menyicil udah jadi santapan hari-hari ketika saya masih bersekolah. Mama yang bayar biaya les kami dengan nyicil, Papa yang membelikan leptop saya dengan nyicil. Beli motor dengan nyicil.

Barang pertama yang saya impikan ketika kerja adalah Credit Card. Sayangnya, kala itu gaji saya belum cukup menjamin untuk bisa buat Credit Card. Padahal situasinya saat itu, saya kerja di Bandung sementara keluarga di Batam. Betapa mudahnya rindu saya terbayarkan jika saya bisa sering pulang dengan bantuan cicilan 😢.

Kebayang dong gimana rasa senangnya saya begitu Credit Card pertama yang saya punya setelah kerja di Ibukota. Kartu Sakti, begitu saya menyebutnya. Pada awalnya Credit Card ini seperti bentuk pencapaian, namun lama lama ia menjadi sebuah kebutuhan.

Generasi Millenial tanpa Credit Card. Iyakah?

“Generasi Millenial itu ga pake Credit Card, tauuuuk” Salah seorang teman berkata pada saya.

Jujur, saya sakit hati waktu denger doi ngomong gitu. Itu mungkin sekitar tahun ke-5 Saya menggunakan Credit Card. Credit Card yang memudahkan saya untuk bisa memberikan hadiah untuk ayah saya, yang memudahkan saya untuk bisa beli tiket pesawat sampai tiket konser.

Mungkin beliau belum tahu, bahwa saya menghidupi keluarga. Saya menitipkan beberapa kartu tersebut ke anggota keluarga dengan tujuan untuk berjaga-jaga. Mengingat saya banyak menghabiskan waktu beraktivitas di Jakarta, sementara kami tinggal di Depok.

Jadi, dalam keadaan darurat, CC itu bisa digunakan.

Continue reading