Saya suka iseng. Termasuk untuk nginep di sini, termasuk iseng. Berawal dari baca artikel tentang hostel di Jakarta, saya memutuskan untuk icip icip juga rekomendasi hostel yang ada di Ibukota. Semacam wisata hostel gitu. Iya, saya tertarik untuk wisata hostel, setelah mencicip inep di EduHostel Yogya, sama GreenKiwi Hostel di Singapore. Rasanya seru aja, ketemu roommates yang kebanyakan bule. Kita bisa ngobrol, cerita, dan buat saya, bisa ngelatih saya berbicara dalam bahasa inggris.
Akhirnya, booking lah saya di page hostelbookers. Untuk satu malam di The Packer Lodge di bilangan Glodok. Saya dimudahkan dengan email dari Hostelbookers untuk Directions How To ke Hostel ini. Gampang sih. Deket dari Halte Busway [Penting. :))].
Seperti Hostel kebanyakan, tampilan depan nya yang biasa aja. Padahal dalemnya luar biasa. 4 lantai dengan design yang lucu lucu. Menggapai hostel ini, lebih simple kalo naik Busway, turun di Shalter Glodok. Turun dari tangga sebelah kiri. Lantas, berjalanlah kearah seberang LTC Glodok. Hanya sekitar 100 m dari Tangga Busway. Nanti kelihatan plang Jl Kemurnian IV. Jalan masuk kedalam 60 m, sampai menemukan Plang dibawah ini.
Tarif menginap untuk female dorm di hostel ini Rp. 150,000,- dengan deposit 12% diawal menggunakan Credit Card. Sisanya dibayar ketika kita datang. Ada deposit juga yang harus kita setorkan sebesar Rp. 200,000,- yang tentu saja akan dikembalikan ketika kita check out.
Begitu masuk kamarnya, terpukau karena dikotak kotakin gitu. Beda sama hostel waktu di Jogja dan Sing yang lebih terbuka sehingga bisa lihat lihatan sama orang di kasur sebelah. Disini jauh lebih private. Ehtapi, ada connecting window gitu kalo kita pas nginep berdua. Nah, kebetulan waktu itu, saya pas sendirian doang. Jadi berasa kamar sendiri deh. Yang bikin enak sih, sholatnya jadi aman. Soalnya kan menguasai lapak.
Selain dorm, disini juga ada private room gitu, buat sendiri atau buat berdua. Jadi kaya semi hotel juga, ya. Itu ngebuat dorm yang raramean ini terletak dilantai lantai atasi. Lantai 3 dan 4. Eh, rezeki anak sholehah emang ga kemana. Kamar saya tepat di sebelah pantry, yang selalu ramai sampai saya terpejam. Jadinya, ga ngerasa senyap sendiri gitu.
Sistem pantry nya self service gitu, pihak hostel nyediain fasilitas doang. Kaya pemanggang roti, pemanas air, coffee, tea, sugar. Kalau pas waktu sarapan, disediakan coco crunch sama susu juga. Asik.
Buat saya yang ga punya agenda apa apa selain menghabiskan waktu seharian di hostel, saya memilih untuk jalan jalan mengelilingi tempat ini. Maka, ketemulah tempat kita difasilitasi komputer dan meja untuk browsing. Dan..
Ruang keluarga untuk nonton TV dan baca baca. Ini cozy sekali tempatnya. Me likely. Suasananya bikin homey. Untuk duduk berkenalan dengan para pelancong juga bisa dilakukan ditempat ini. 🙂
Saya sengaja bermalas malasan gogoleran di kasur. Dan bersiap untuk Sarapan pada pukul 09.00 a.m. Kursi yang terbatas dibanding dengan banyaknya bule. Saya disamper seorang bule dari London. Yang baru saja berlibur dari Gili dan Bromo. Selanjutnya ia ke Jakarta untuk, wisata mesjid. huwaaw!
And so, untuk yang kebingungan di Jakarta mau nginep dimana, saya merekomendasikan tempat ini. Lebih detail, boleh intip informasinya di web nya, disini.
The Packer Lodge Hostel
Jalan Kemurnian IV No. 20-22. Tamansari, Jakarta Barat, DKI Jakrta 11120, Indonesia
021-6290162
wah ngga perlu jauh-jauh ke LN kalo mau nyobain tidur di bunk bed model begitu ya :))
Iya! \o/ Dapet bonus sekalian city tour..
.. ke Glodok :))))
hahahahha XD gw kira ini kemaren di batam yg lo publish di path
ummi…
selalu umringah diriku kalo baca postingan ummi:)
Farika apa kabarnya? Aku senang sekali ditinggali jejak seperti ini. 🙂
alhmdulillah baik mi. ummi gmn kabar?
skrg di jkt ya?
Sehat sehat, Alhamdulillah. 🙂 Aku iya di Ibukota, Jakarta. Farika dimana sekarang?