Melahap Rujak Soto ala Banyuwangi dan Menjejaki Air Terjun Telunjuk Raung

Setelah lelah mendaki demi pencarian Blue Fire di Kawah Ijen, kami kelaperan dan minta dicarikan tempat untuk sarapan. Fyi, dikawasan kawah Ijen hanya tersedia makanan ala ala naik gunung seperti pop mie dan gorengan.

Menjadikan Rujak Soto sebagai menu sarapan

Mas Sigit, selaku guide dan asli orang Banyuwangi mengajak kami untuk sarapan Rujak Soto. Rujak soto adalah salah satu kuliner khas Banyuwangi menyatukan antara Rujak cingur yang diberi kuah soto babat. Nah lho?

rujak-soto

Warung rujak losari

Dikatakan Warung Rujak Losari karena terletak di Jalan Losari, Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi. Berhubung warung, tempat makan ini tidak besar. Namun, selalu ramai pertanda rasanya yang dapat dijamin kelezatannya.

Rujak Cingur.jpg

Rujak Cingur

Bahan dasarnya semacam kita mau beli gado-gado, lontong, sayur-sayuran, tahu-tempe, bawang putih, seledri, daun bawang, yang kemudian diguyur dengan kuah soto.

kuah soto.jpg

Byur!

Jadi bayangkan, bahan dasar gado-gado + bumbu kacang yang sudah ditambahi cingur, digabungkan dengan kuah soto + daging babat!

Dan kami menikmatinya untuk sarapan.

Haha.

Rujak Soto2.jpg

Seger!

Sebagai ‘imbalan’ lelah mendaki selama di Kawah Ijen, menikmati Rujak Soto ini sebagai menu sarapan, seger banget. Kuahnya yang panas, dipadu padankan dengan bumbu kacangnya serta plus-plus jeroan yang banyaknya tumpah tumpah.

Melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Telunjuk Raung.

Hari masih siang membuat kami memutuskan untuk mencari tempat wisata lain yang bisa dikunjungi meski belum mandi. Hasilnya adalah air terjun!

Untuk menempuk Air Terjun tersebut, kami harus berjalan 60km meninggalkan kota Banyuwangi. Sementara jika berjalan dari Kota Genteng, hanya butuh 20km saja.

Air terjun Telunjuk Raung ini terletak di kaki gunung raung dengan tinggi 3414 mdpl. Dan menjadi salah satu dari 17 air terjun yang berada di kota Songgon. Iya, jadi sekitaran tempat ini masih ada 17 air terjun lagi yang kesemuanya masih sepi!

Untuk wisata Air terjun Telunjuk Raung sendiri baru banget dibuka pada pertengahan tahun 2016, dan sampai saat ini (Desember 2016) tidak dikenakan harga tiket masuk. Hanya biaya parkir mobil sebesar Rp. 10,000,-

Trackingnya jauh?

Lumayan, kira-kira hanya 400 meter.

 

Dan ya itu air, dari yang abis turun gerah pengen banget mandi, jadi mikir dua kali karena dingin dan segernya ga ketulungan. Haha. Jadi meragu, nyemplung atau nanti aja mandi dirumah. #alesan.

Mana ditambah ketika itu hari hujan lagi ya, jadi yauda deh, mandi ujan aja daripada nyebur ke air. Lebih anget, dikit 😀

Telunjuk Raung.jpg

Senengnya lagi, sudah ada warung untuk jajan semacam bakwan, gorengan dan teh anget begituan. Jadi setelah dingin-dingin, nyemil yang anget anget menyenangkan.

Lantas, kemana lagi setelah air terjun ini?

 

5 thoughts on “Melahap Rujak Soto ala Banyuwangi dan Menjejaki Air Terjun Telunjuk Raung

    1. alaniadita Post author

      Aku juga tipikal ga berani nyobain kuliner yang aneh-aneh, sih. Tapi kemarin penasaran, kan. Seger aneh sih. Alhamdulillah semuanya abis menyisakan jeroannya. Untung ada temen-temen yang doyan. 😀

      Reply
  1. Pingback: 5 Tempat yang bisa dikunjungi di Taman Nasional Alas Purwo | alaniadita

  2. Pingback: Jelajah Curug di Bogor Untuk Mewarnai Liburanmu, Yuk! | alaniadita

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s