Setiap tahun, di divisi saya yang sekarang, kami selalu memiliki agenda untuk outing. Mulai dari Yogyakarta, Bandung, Puncak dan Bali. Tahun lalu, saya diminta untuk meng-handle seluruh rangkaian acara dari mulai pemesanan tiket, hotel, makan sampai dengan itenary perjalanannya. Kebetulan, tujuan kami adalah Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Semuanya berjalan baik dan lancar, sampai suatu kejadian diluar dugaan terjadi di hari terakhir kami berada di Lombok, dan sedang berjalan-jalan menikmati desa Sade.
Baca: Hati-hati tertipu di Desa Sade.
Anak dari Pakbos saya tiba-tiba terpeleset yang menyebabkan kakinya terkilir. Suasana yang tadinya ceria mendadak panik, terlebih saya. Ada beberapa masyarakat lokal menyarankan untuk dibawa ke tukang urut setempat.
Istri Pakbos yang kebetulan adalah seorang perawat yang pro dokter, tentu saja menolak saran ini. Beliau kekeuh minta kepada saya untuk dicarikan rumah sakit/klinik terdekat. Serta apotek untuk membeli obat sebagai p3k.
Saya, yang awam tentang Lombok tentu saja kebingungan. Ditambah dengan daerah wisata yang jauh dari pusat kota, membuat saya, Mas Affan sebagai guide kesulitan mencari pertolongan pertama. Hendak googling pun, jaringan sedang tidak stabil yang membuat saya semakin kebingungan.
Long short story, saya hanya bisa mengantarkan mencari obat, mengusahakan kursi roda ketika di Bandara, mengurus penerbangannya agar nyaman. Begitu landing di Jakarta, bersama ayah ibunya anak ini langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Weekend kemarin, saya berkesempatan untuk menghadiri grand launching sebuah Aplikasi bernama Medi-Call. Sebelumnya, saya belum tahu apa ini Medi-Call. Begitu dijelaskan secara detail, saya langsung kebayang perjalanan Outing ke Lombok tahun lalu. Andai saja aplikasi ini sudah ada, tentu keadaannya akan lebih tenang.
Medi-Call adalah aplikasi pemesanan layanan kesehatan berbasis smartphone yang telah sukses beroperasi di Bali, dan digunakan oleh Warga lokal dan turis asing. Simple-nya, Aplikasi ini mirip seperti aplikasi transportasi online yang saat ini sedang marak. Ia memfasilitasi bertemunya antara pasien dan dokter.
Sabtu, 18 February 2017 aplikasi ini resmi diluncurkan oleh Kementrian kesehatan Republik Indonesia, Direktur Jenderal palikasi Informatika KOMINFO, ketua komisi IX DPR RI, Badan pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ketua Terpilih Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, General Manager Primpkop IDI, Ketua IDI wilayah DKI Jakarta, Ketua Umum Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN), Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), Ketua Umum Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia (PKFI), ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Satgan Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PB. PAPDI)
Banyaknya instansi yang terlibat meyakinkan saya bahwa aplikasi ini tidak main-main. Kemarin, ketika ODFDF 6, salah satu relawan adalah seorang dokter. Selama perjalanan, saya sempat bercerita dan bertukar pikiran tentang maraknya konsultasi online dijaman saat ini.
Baca: [Charity Lovers] One Day Fun Doing Fun Batch #6 Goes to Garut
Beliau tidak begitu menyarankan, karena yang namanya konsultasi dokter tidak bisa hanya sebatas dunia maya. Tetap harus ada tatap muka antara dokter dan pasien. Inilah, yang bisa kita temukan dalam Medi-Call. Yuk, coba di install!
Aplikasi ini sudah bisa kita download di app Store. Kita bisa sign-up kemudian login pada aplikasi Medi-Call.
Ketika kita atau keluarga ada yang sakit, kita bisa memilih 7 layanan yang disediakan oleh Aplikasi MediCall.
Pada layanan yang kita pilih, MediCall akan merekomendasikan layanan terdekat plus dengan estimasi biayanya.
Dokter pribadi akan datang pada kita untuk memeriksa secara pribadi, tanpa perlu antri.

Bayar deh!
Layanan MediCall;
- Doctor-Visit; Aplikasi ini akan merekomendasikan dokter terdekat dalam radius maksimum 10km dari tempat kita berada. Untuk kemudian kita pilih dan datang kerumah/tempat kita memerlukan bantuan dokter tersebut.
- Nurse; Ini jika kita membutuhkan perawat untuk melakukan perawatan. Sehabis kecelakaan, misalnya.
- Midwifery; Layanan untuk penyediaan bidan jika kita ingin melahirkan dirumah dengan memanggil Bidan.
- Pharmacy; Layanan untuk farmasi dan berkerja sama dengan Apotek K24.
- Lab; Layanan untuk laboratorium
- Equipment; Layanan untuk penyediaan barang seperti kursi roda, tongkat, dsb.
- Vaccine; Layanan untuk Vaksin.
Dengan adanya Aplikasi ini, pasien tak perlu lagi membuat janji dari jauh jauh hari untuk melakukan control. Dokter pun, bisa memantau request pasien selama 24 jam, dan tidak harus mendatangi klinik untuk standby.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana jika tidak ada dokter yang standby disaat kita benar-benar butuh pertolongan? MediCall menyediakan satu button khusus Emergency Call untuk menginformasikan klinik/rumah sakit terdekat terintegrasi untuk mengirimkan mobil ambulance langsung ketempat kita berada. Keren, yak? 🙂
Selain hanya baru bisa menggunakan layanan Doctor-Visit, aplikasi ini juga baru bisa digunakan hanya di kota Bali dan Jakarta. Semoga layanan lain segera bisa di gunakan dan kota-kota lain di Indonesia segera menyusul agar jika kejadian outing Lombok terulang, saya tidak lagi khawatir dan kebingungan.
Mungkin iya, kebutuhan akan dokter tidak akan sesering atau se-urgent kebutuhan akan transportasi online. Namun, tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga, kan? Yuk, install Medi-Call!
makin canggih aja ya, even dokter dan tim medis bisa kayak di gojek gitu. Kreatif!
Iyaaa! Kita bener bener harus melek sama teknologi yang ‘berlari’ ya, Ai.
enak juga kalau dokter datang ke rumah kak
Iya, win. Jadi mudah. 🙂
Mau coba deh layanan kesehatan ini kalau lagi di Jakarta karena di Depok belum terjangkau.
Yang penting, install dulu ya, Mbak 😀
Mau coba ahh layanan kesehatan ini kalau lagi di Jakarta karena di Depok belum terjangkau
Iya mbak. Cobain yaaaa! 🙂
Wuihh baru tahu,ternyata aplikasi ini dibuat oleh banyak pihak yang berkompeten di bidangnya ya. Sudah pasti aman, resmi dan bikin tenang penggunanya dong
Halo mba rachma! 😊
Iya dong, install dulu. Sebelum kepepet. 😁
meski ga sering dipake kayak transportasi online tapi menurutku aplikasi ini penting, semua orang ga pengen sakit sih tapi kalo mendadak bermanfaat banget ada aplikasi kayak gini.. wah makin rame aja ya start up indonesia
Iyaaa. Sebagai konsumen, kita yang diuntungkan ya. 😁