Sudah kurang lebih 3 tahun ini saya punya teman jalan-jalan yang menyenangkan. Ialah dia Kang Mamase. Dasarnya kita emang tukang Jalan, dari muterin museum disekitaran Jakarta, nyobain momotoran Jakarta-Bandung sampai explore Banyuwangi kita lakoni bareng-bareng.
Selain sebagai teman jalan yang baik, pendengar yang handal dan tempat berdiskusi asik akan banyak hal, saya selalu menjuluki ia sebagai si kantong doraemon. Apapun yang saya butuhkan, semacam printilan-printilan, ada aja ditubuhnya. Jadi, kang mas ini suka pake celana panjang yang minimal terdiri dari 6 saku. Kemudian, memiliki tas pinggang yang memiliki 4 tempat dari yang ukuran sedang sampai ukuran kecil.
“Mas, ada powerbank?”
Meski sedang dalam restoran makan dan doi ga bawa tas, powerbank muncul aja gitu dar saku celananya plus dengan kabel-kabelnya.
“Mas, peniti aku hilang.”
Doi ngoprek tas pinggangnya nemu peniti kecil dan dengan sumringahnya diberikan ke saya.
“Duh, tumpah” Ujar saya ketika air digelas mengenai baju yang sedang saya gunakan.
Dengan cekatan, Beliau mengeluarkan tissue kering dari saku celananya yang lain untuk membantu saya mengelapkan basah.
Dan barang-barang lainnya yang kadang bikin saya awesome dan takjub sendiri. Gerakan tangan barang yang dikeluarkannya ini sukses selalu bikin saya senyum. Selain kejutan barang yang menempel di ‘badan’nya, doi juga suka memberi sesuatu yang tidak pada moment kebanyakan orang melakukannya. Misal, ngasih saya hadiah buku dirumah makan padang. Yailah, disaat kami cukup sering makan dicafe lucu-lucu, kenapa harus rumah makan padang yang dipilih sebagai tempat ia memberikan hadiah? 😀
Hal-hal yang bikin senyum sumringah atas apa yang uda beliau kasih ini, buat saya jadi ga mau kalah. Disuatu kali beliau sedang dinas luar kota dan weekend pula, buat saya inisiatif nyusulin tiba-tiba ke kota tersebut. Baru deh, udah nyampe saya kabarin kalau saya udah dikota yang sama. Sama seperti yang saya lakukan, begitu ketemu saya, senyumnya ga hilang-hilang.
Kalau ngomongin jalan-jalan, ga afdol rasanya kalau ga nyobain ragam kuliner daerahnya, kan? Untungnya kami berdua pun cucok masalah icip icip makanan khas daerah. Kalo kang mas, suka makanan berkuah saya kebalikannya. Pecinta gorengan, oseng-oseng tumisan kalau saya mah.

Sate Maranggi kesukaan.

Pizza Bakar di Maruko Cafe

Nyemil lucu di Hotel Beleva, Malang
Intinya kalau saya mah, selagi masih ada kentang goreng ga akan mesen sup jagung. Begitu pula dengan menu lainnya. Selama masih ada yang digoreng, saya ga akan milih yang mengandung air. Mueheheh.
Jika dikonsumsi dengan diselingi makan buah sih tak apa. Menjadi bahaya ketika selama traveling saya hanya mengonsumsi gorengan tanpa diseimbangi dengan sayur dan buah.
Musuh besar pun tiba;
..
..
..
Sariawan.
Bukannya apa-apa ya, selain jadi susah senyum jadi kelihatannya saya bete terus sepanjang hari, sariawan ini bikin susah komunikasi.
Ngomong Nangka, kang mas mendengarnya Mangga.
-___________-‘
Udah mah untuk senyum aja sakit, apalagi ngomong. Tapi karena susah ngomong, malah dibales dengan;
“Apa?”
“Apa?”
Buat harus mengulangi kata/kalimat itu beberapa kali, huh.
Kalau uda sariawan gini sih, saya mendingan ngobatin pake jeruk asli di cocol-cocol ke area yang sariawan dibanding menerima obat dari ‘kantong ajaib’nya Kang Mas yang meski cepet banget efeknya, sakitnya bikin remas remas jari dan nutupin kepala sama bantal saking nahan sakitnya.
Sampai kemarin, ketika kami menghabiskan waktu bareng dan kebetulan saya sariawan, kang mas kembali mengeluarkan obat dan kali ini obatnya beda. Meski berbentuk gel, obat ini tetap aman jika tertelan.
Inilah,
..

Sumber: aloclair.id
Saya sempat mengeluarkan aksi GTM. Gerakan Tutup Mulut. Masih teriang akan obat yang doi sebelumnya. Berulang kali Mas meyakinkan bahwa Obat Sariawan kali ini berbeda dengan yang ia bawa sebelumnya. Nyaman dan tidak perih. Tidak akan kejadian lagi guling-guling seperti kemarin.
“Ini tuh mengandung Aloe Vera, dek. Cobain dulu deh.”
Ucapnya lagi meyakinkan.
Setelah dicoba, enaaaakeeeeun!
Baru deh, kang Mas cerita panjang lebar tentang obat ini setelah aku merespon positif dan lagi-lagi sambil mesem-mesem. Muehehe.
Bahwa Aloclair ini mengandung;
- Ekstrak lidah buaya untuk menyembuhkan luka, menguragi nyeri, dan mencegah infeksi.
- Sodium hyaluronate untuk melembabkan dan membantu menyembuhkan luka
- Glycyrrhetinic acid untuk mengurangi bengkak dan nyeri.
- Polyvinylpyrrolidone untuk pembentukan lapisan pelindung
Jadi, dengan mengoleskan Aloclair plus berbentuk gel ini banyak kandungan yang bisa membuat sariwan reda.
Kali ini dibikin senyum-senyum lagi deh sama Kang Mas dan kantong Ajaibnya. I Can’t Smile without you, deh, Mas! 🙂