Ada yang aneh pagi saya kemarin, dimulai dari ada suara laki-laki mengetok kaca kamar saya serasa bilang “Assalammualaikum” ketika saya sedang mandi berujung pada saya ga berani bukain pintu.
Kemudian, ketika jalan menuju kantor saya melihat 3 kali motor keserempet motor. Pertama, di depan Gandaria City, seorang pengemudi gojek bersenggolan dengan seorang pengendara lain. Mereka adu mulut, sampai saya tak tahan bergumam, “ssshh, apa sih..” 300 meter kemudian, ada lagi kejadian yang sama. Dua orang pengendara motor, seperti yang pertama, mereka adu mulut di jalanan. Yang terakhir, seorang pengendara motor kepepet mobil yang klakson di arah kanan, buat ia harus melipir ke arah kiri dan menyerempet motor disebelah kirinya. Dan ya, yang diserempet adalah saya. Karena saya dan ia masih bisa menjaga keseimbangan, yasudah berlalu begitu saja.
Refleks saya pun bergumam, “Mau ada apa sih Jakarta hari ini?”
Sebelum ini, saya pernah suatu malam merasakan kegerahan luar biasa didalam kamar. Kemudian saya memutuskan untuk mandi pukul 1 dini hari, namun tetap merasa panas. Sayapun berujar pada teman sekamar saya, “Nih ya, kalo gerahnya begini, kalau engga mau hujan gede, mau gempa.” Saya berbicara pukul 1 dini hari, dan pada pukul 3 dini hari, beneran gempa. >,<‘
Dikantor, saya pun kerja seperti biasa sambil sesekali chit chat sama Febby via Skype. Sampai pukul 11.06, chatingan yang masuk adalah; “sarinah ada bom. ada ledakan. depan starbucks”
Saya mengeraskan suara saya untuk sekalian menginformasi kepada teman-teman seruangan, sambil jemari saya browsing di google. Ga lama setelah itu, Pak Kris, yang duduk disebelah saya sudah menunjukkan foto foto yang beredar di Grup WhatsAppnya. Mba Nisa, tidak ketinggalan mencari informasi sampai..
“Pak Angga, masih bisa akses youtube engga? ini ada beberapa video yang disebar via youtube nih.” tanya mba Nisa. Sebelum pak Angga menjawab, mata kami tertuju pada TV diruangan & lekas menghidupkannya. Muncullah beritanya sebagai Breaking News di saluran TV mana-mana.
Sambil menonton yang saya lihat adalah linimasa twitter, yang tetiba jadi aktif. Semua orang melaporkan informasi terkini.
Saya tidak akan bercerita bagaimana kronologi kejadian, saya akan bercerita bagaimana twitter tidak bisa bikin saya lepas mata untuk melihatnya setiap jam. Dan buat saya bangga menjadi bagian dari Indonesia 🙂
Satu jam pertama, yang saya rasakan ketakutan, Jakarta mencekam, Jakarta mulai rawan, bahkan nyaris ga berani pulang. Konon, berita simpang siurnya daerah rawan adalah daerah kantor saya dan jalan pulang menuju kosan saya sehari-hari. Media sosial ramai dengan hastag #PrayForJakarta.
Beruntunglah, saya follow orang orang yang luar biasa, tak satupun saya temukan foto korban di linimasa twitter saya. Menuju pukul 2 siang, hawa dan aura positif mulai saya baca. Hastag #PrayForJakarta mulai hilang. Akun @shitlicious mengajak followers nya untuk melaporkan daerahnya aman dengan dengan hastag #JakartaAman. Disusul kemudian hastag #SafetyCheckJKT yang juga bermaksud sama. Sederhana, hastag ini ingin menggantikan posisi #PrayForJakarta yang saat itu jadi trending topic, agar dunia melihat Indonesia(dan kita) dalam keadaan aman dan baik baik saja. Dari hastag ini akhirnya diketahui, bahwa hanya sarinah yang dalam kondisi Siaga 1, wilayah lain Aman. Menurut live report dari temen temen sejagad twitter raya.
Menuju pukul 3 siang, saya tak lagi se-deg deg-an pukul 11 tadi. Saya senyum-senyum dan terkadang ngikik baca berita berita yang seliweran di twitter.
Misalnya, seperti gambar seorang bapak penjual sate yang masih tetap tenang bakar satenya, meski ga jauh dari ia berdiri, segerombolan orang lagi liatin bom 😀

Source from twitter.
Caption yang saya baca; “Pak, disana ada bom, ya? Saya pesen sate nya 2, ya!” 😀
Beberapa yang mengomentari foto diatas sempet penasaran, ada yang wawancara bapaknya engga sih? Nanya gitu, “Bapak tau kan disana ada bom? Kok bapak masih jualan?”, dikomentari lagi oleh akun yang lain, “Belum tau kan rasanya, sinder bolong mesen sate 40 tusuk. Lebih deg-degan daripada bunyi bom”
Setelah Bapak tukang sate, linimasa berubah mengomentari polisi ganteng. Muahaha. Sebelum twitter, Mba Nisa dan saya juga sudah komentar semenjak nonton tv sih, “Kok baru lihat, ya, polisinya ganteng ganteng.” Muehehe 😀

Source: twitter
Dan Polisi ganteng ini sempet juga jadi trending topic. Yang dikomentarin macem macem, mulai dari stalking siapa namanya, merk sepatunya dll dll. Indonesia Walbiacak. 😀
Belum puas sampai disitu, sore hari, muncul kembali gambar TNI jajan Mangga. Apalagi cobalah ini; Gambar yang beredar ini.

Source: Twitter
Ya, semua gambar gambar diatas beserta komentarnya diikuti dengan hastag #KamiTidakTakut.
Viral ini semua, demi menutupi viral foto foto korban yang sudah tersebar. Takut malah menjadi tanda kesuksesan pelaku melakukan aksinya, Indonesia menunjukkan bahwa kami aman dan baik baik saja.
Sore hari, saya tertawa melihat akun Yang Mulia | @bebiben; “Komandan **** : GA USAHLAH NGEBOM DI INDONESIA LAGI! BIKIN SATI ATI! MALAH SELFIE DI LOKASI LAH! BAHAS TUKANG SATELAH! DEBAT HESTEK LAH! HIH!
Dalam waktu hitungan Jam, ketegangan berubah menjadi senyum manis manja yang menghilangkan ketakutan. Lagi lagi, the power of social media.
Saya pribadi ingin menyampaikan turut berduka cita kepada para korban di kejadian Sarinah siang kemarin. Apresiasi setinggi-tingginya untuk polisi ganteng yang berhasil menangkap ke 7 pelaku & telah berusaha semaksimal mungkin membuat kondisi Jakarta segera kondusif. Dan apresiasi untuk GrabTaxi dan Gojek, yang memberikan layanan evakuasi gratis mulai dari siang sampai pukul 07.30 malem. 🙂
Belajar dari kejadian kemarin siang, hal-hal yang harus dilakukan ketika ada kejadian seperti ini adalah;
- Pastikan keluarga, teman, pacar, rekan kerja dalam keadaan baik baik saja dan tidak berada dilingkungan kejadian.
- Jangan nyebarin gambar-gambar korban, please.
- Selama berita belum dikonfirmasi sama yang berkepentingan, jangan buru buru percaya.
- Jangan kemana-mana kalau tidak mendesak. Diam dirumah/dikantor selama kejadian berlangsung. Hindari pusat perbelanjaan dan keramaian, karena rentan jadi sasaran.
- Untuk masyarakat luas, atuh please lah ya, kalau ada baku tembak jangan seliweran, kasian polisinya jadi bingung, mana pelaku mana masyarakat biasa. Seperti kata @gePamungkas, jangan liatin polisi kerja, kalau kita lagi kerja juga kan males diliatin Polisi. 😀
Demikian report tentang kejadian kemarin, terimakasih teman-teman saya yang diluar kota Jakarta yang sudah peduli dengan bertanya kabar ke saya. Saya insyaAllah dalam keadaan aman dan baik baik saja. Dan insyaAllah akan tetap berhati-hati & waspada jika beraktifitas diluar kantor/rumah. 🙂