Museum Kata Andrea Hirata

Pada Januari 2013 lalu, ketika saya berjalan-jalan ke Belitung, yang terpikir oleh saya hanyalah mengunjungi tanjung tinggi dimana Ikal berlari-lari dan ngopi cantik di Manggar, kawasan 1000 kopi.

Pada perjalanan ke Belitung Timur yang memerlukan waktu sekitar kurang lebih 3 jam dari Tanjung Pandan, Mas Alim, guide kami ketika itu, mengajak ke tempat yang tidak saya rencanakan sebelumnya. Museum kata Andrea Hirata. Buat saya, ini semacam surprise. 🙂

Museum Kata Andrea Hirata ini adalah museum sastra pertama di Indonesia, yang tentu saja isinya tentang karya dan tentang kata. Suka deh konsepnya. Sederhana namun ciamik.

Museum Kata27

Museum Kata Andrea Hirata

Hanya perlu donasi sekitar Rp. 2.000,- (Januari, 2013) untuk dapat masuk dan berkeliling dirumah ini yang konon adalah tempat tinggalnya Andrea Hirata ketika kecil.

Museum Kata2

Kita akan disambut oleh poster dan percikan-percikan kata dari Andrea Hirata. Ada pula sampul buku beliau yang telah diterbitkan. Kita juga bisa melihat ruangan dimana Andrea dulu belajar dan tidur.

Kata bapak-bapak yang jaga, jikalau beruntung, Andrea Hirata duduk standby di ‘rumah’nya ini menemui para pengunjung.

Museum ini sesekali juga dijadikan tempat pertemuan untuk semintar.

Pertama kali mengenal Andrea Hirata melalui karyanya yang fenomenal; Laskar Pelangi. Kemudian, saya terus membaca sekuelnya dari sang pemimpi, edensor dan Maryamah Karprov. Semenjak itu, saya terus mengagumi hasil tulisannya. Karya beliau yang baru baru ini terbit berjudul Ayah (Mei 2015). Masih tentang keluarga, masih tentang Mimpi dan masih tentang Belitong. 🙂

Ketika saya kerja sebagai vendor di PT Telkom Bandung, saya juga baru tahu kalau Andrea Hirata sempat bekerja menjadi karyawan PT Telkom, yang kemudian memilih resign dan fokus untuk menulis dan menerbitkan buku.

Dari Andrea Hirata, saya belajar untuk tidak takut bermimpi. Dari ia, saya belajar untuk menulis. Karena Menulis adalah tamasya yang menyenangkan ke tempat baru.

Museum Kata8

Pertengah tahun 2009, teman kakak saya akan berlibur ke Belitong yang saya komentarin dengan, “pasti tajir, ya, teh? ke Belitong kan mahal”

Januari 2013, “Ternyata, engga harus menunggu jadi kaya, untuk bisa menginjakkan kaki disini.” Ujar saya ke Mas Alim, guide kami.

Yha, saya bisa ke Belitong dengan tiket pesawat sekitar 400 ribuan pulang pergi. Meski, 2 minggu setelah trip kami, maskapai itu pailit 😀

Namun satu hal yang jadi ‘oleh-oleh’ perjalanan saya kali itu, jangan ragu-ragu bermimpi. Jangan takut punya keinginan. Jangan ragu untuk meyakinkan diri bahwa bisa kesana kemari.

.. karena Tuhan yang akan memeluk mimpi-mimpimu. 🙂

7 thoughts on “Museum Kata Andrea Hirata

  1. febridwicahya

    Andrea Hirata 😀 sosok yang aku kenal dan menginspirasi dari Laskar Pelangi :’ luar biasa ya beliau :’)

    Eeng.. Mauuu ke museum kata itu :’ sederhana, namun memikat 😀

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s