[Weekend Story] Sarapan di Sabang 16 dan piknik asik di Setu Lembang

Jadi ceritanya, semenjak memutuskan untuk pindah domisili dari Jakarta ke Depok, saya merasa sabtu minggu terasa sedikit hampa. Haha. Jarang sekali hangout, selain karena faktor Jarak juga karena faktor keuangan yang saat ini sedang jungkir balik untuk menjadi stabil.

Baca: Untuk perempuan yang menciptakan rumah sebagai tujuan ‘pulang’ bagi keluarganya.

Minggu kemarin, akhirnya mencoba melawan diri untuk produktif lagi ‘keluar kandang’ untuk nyari kesibukan. Malem minggu, tiba-tiba kang mas ngasih tau kalau Minggu pagi ada kegiatan #BhayangkariRun di Monas. Adik-adik saya kebetulan kurang piknik dan bosan dirumah, menyambut acara ini dengan antusias.

Kegiatannya pukul 05.30 pagi, dan kami baru berangkat jam segitu dari rumah. Muahaha. Alhasil, nyampe Monas sudah pukul 07.00 pagi. Orang-orang sudah mencapai garis finish dan berkalung medali. Pupus sudah tidak bisa ikut menyemarakkan, bukannya olahraga kami berjalan ke arah Jalan Sabang untuk nyari sarapan.

Berhentilah kami di depan kedai Sabang 16 Coffe Shop. “Mau cobain disini, engga?” tawar saya pada ketiga lelaki yang saat itu mengawal. Kang Mas dan dua Adik lelaki saya. Dasarnya lelaki ya, mereka mah ngangguk-ngangguk aja.

Sabang 16 ini beberapa kali seliweran di timeline saya sebagai tempatnya para freelancer bekerja sambil ngopi-ngopi cantik. Saat itu masih sekitar pukul 08.00 pagi, meski tempatnya hanya cukup untuk 20-25 orang, pengunjung yang duduk disana hanya sekitar 5-6 orang. Masih lowong.

Ngafe di Sabang 16.jpg

Selow

Meskipun kecil, tempat ini memberikan space untuk smooking room. Jadi, buat yang ingin nongkrong sambil ngerokok juga bisa.

Lalu, makanan apa saja yang kami pesan? Sebagai penyuka kopi, Kang Mas memesan kopi yang menjadi favourite di cafe ini. Kopi Sidikalang. Adik bungsu saya, secara lahir di Lhokseumawe Aceh Utara, doi pesen Kopi Gayo. Saya yang mencari aman, memesan Es Teh Tarik, sementara Adik saya mengikuti jejak saya dengan Teh Tarik panas. 😀

Menu di Cafe Sabang 16.jpg

Untuk menemani ngopi ngopi dan ngeteh pagi itu, kami memesan Srikaya Toast yang jadi andalannya Cafe Sabang 16, French Toast dan si penyelamat rasa Sosis dan Kentang Goreng. Haha.

Menyoal harga, untuk kesemua menu diatas, plus plus pajak kami mengeluarkan uang sekitar 188 ribu, per-menu kurang lebih 20 ribuan. Soal rasa, es teh tariknya enak! Lihat aja, itu gelas saya sudah berkurang segitu. Roti srikayanya juga enak. Sepertinya emang roti produksi sendiri, lembut lembut enak dilidah. French Toast ini, roti yang dibalur telur, madu dan ditabur cokelat bubuk diatasnya. Enak ugha! Untuk urusan perkopian, habis tak bersisa!

Selesai urusan perut, karena masih pagi juga dan kita hepi karena kenyang, jadinya masih semangat buat jalan-jalan ke tempat lain. Kepikiranlah ke Setu Lembang. Sebuah taman yang  mengelilingi danau di daerah Cikini. Cuslah, naik taksi.

Setu Lembang.jpg

Setu Lembang

Baru kusadari, Setu Lembang ini ga kalah cantik sama Taman Surapati atau Ruang Publik Terbuka Hijau Kalijodo. Meski hanya taman yang mengelilingi danau, lingkungannya menyenangkan. Tidak begitu ramai, teduh, ada beberapa permainan anak seperti ayunan, jajanan juga banyak. Mbetahin.

Baca: Lari Pagi di RTH | RPTRA Kalijodo

Terus kami ngapain? Jajan. Haha. Abis ngapain ya? Masa lari? ga mungkinlah. :)))) Karena cuaca mendukung, Adik-adik sempat sesekali swafoto, sampai akhirnya mereka punya ide untuk bikin video sebagai konten vlog! Eeaa.

Dan saya ikut diseret-seret untuk ikut berbincang-bincang. Yaudahlaya, sebagai kakak yang baik dan mau support penuh untuk mereka bisa punya channel youtube, maka duduk-duduk selow berubah menjadi ngobrol ngobrol seru yang direkam.

Siblings

Siblings.

Seru sih, jadi merasa produktif di akhir pekan. Bisa menyenangkan hati dengan mengisi perut dengan sarapan enak, jajan jajan gerobakan dan punya quality time bersama para jagoan.

Kalau kamu, kemana ada cerita apa di Weekend kemarin?

8 thoughts on “[Weekend Story] Sarapan di Sabang 16 dan piknik asik di Setu Lembang

  1. coretandenina

    Belum pernah ke Setu Lembang, dan bahkan ini baru tau kalau di daerah Cikini ada taman kaya gini. Asyik memang kalau ketemuan, apalagi ada obrolan yang mendatangkan manfaat.

    Weekend saya, capek seminggu penuh ke luar kota. Jadi, kita istirahat saja. Nggak ada acara sarapan pagi di cafe. Ngiler mbayangin toast Srikaya nya… paling demen srikaya soalnya.

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s