Naik Silver Bird, Pesawat Kelas Bisnis & Sleeper Train.
Ini nih, dibidang Traveling. Ku punya cita-cita untuk naik Silver Bird tanpa risau melihat argo-nya. Ku ingin naik pesawat kelas Bisnis dan kalau bisa Garuda Indonesia. Ga harus jauh ndak apa-apa kok. Rute deket aja yang terbangnya 50 menitan. Tapi kalo Allah mau ngasih rute jauh kaya ke Mekkah, ya Alhamdulillah diterima dengan senang hati.
Belum setahun dari tulisanku tentang; Keinginan yang belum tercapai. Allah kabulkan salah satu keinginan itu.
Bermula dari rencana outing kantor ke Yogyakarta. Kemudian, meminta izin untuk bisa extend sehari nambah cuti. Terus, mengikuti temen-temen se-team untuk memilih maskapai Garuda. Dan tetiba ditawarkan untuk upgrade ke Bisnis Class, maka, Jadilah hari itu di jadwal kepulangan Yogyakarta – Jakarta saya naik kelas Bisnis!
HOREE!
Jadi, tiket saat itu untuk penerbangan economy class seharga 1,001,000,-. Beberapa minggu kemudian, ada penawaran untuk upgrade menjadi bisnis class dari Garuda Indonesia dengan cara mengikuti lelang. Semacam, siapa yang mau ‘meminang’ kelas bisnis dengan harga tertinggi.
Saya coba check dulu harga kelas bisnis pada penerbangan yang saya beli, itu di harga Rp. 4,000,000,- ketika mengikuti lelang garuda, minimal kita menambah 700 ribuan dan maksimal 1,500,000,-an. Jiwa misquin yang meronta, maka kupilih nilai minimal. wakakkaka.
2 hari sebelum penerbangan, ku dapet email yang berisi lelangku diterima. Gatau kudu seneng atau sedih. Seneng karena impian jadi kesampaian, sedih karena keluar uang lagi. Muahahaa.
Seneng aja deh. Kapan lagi yakan. Tiket disubsidi kantor. Tinggal nambahain upgrade-nya aja.
Jadi, ini bebera Fasilitas kelas Bisnis Garuda Indonesia yang kemarin kurasain;
- Executive Lounge; yang isinya aneka prasmanan, puding, cemilan gorengan, teh botol, jus mangga, jus jeruk, kopi dan teh. Tentu saja semuanya bisa dinikmati sepuasnya.
- Handuk hangat basah; yang diberikan begitu kita duduk dikursi.
- Welcome drink; sambil dikasih handuk, ditawarin mau minum apa.
padahal mah uda kembung dari lounge. - Selimut; yang entah kenapa lembutnya bikin nyenyak tidur.
- Makan berat; waktu itu menunya nasi uduk.

Nasi Uduk
- Kursi yang tentunya lebih lega dan enaque.
- Bagasi yang diambilin; kita tinggal nunggu di lounge dimana ada coffe maker dan colokan.
DUH, ENAK.
..
MAU LAGI, DONG!
Ya emang ada harga ada rupa yak. Maklum, biasanya naik LCC. Semoga jadi batu loncatan untuk bisa menikmati naik Garuda kelas Bisnis di kemudian hari. Aamiin!
blm pernah naik yang kelas beginian hahaha
sama belum pernah, biasnaya kelas ekonomi 🙂
Pingback: Terimakasih, 2019! | alaniadita