Hari ke-4 Ramadan. Girang banget tadi pagi selepas sholat shubuh, ketika ku lagi setrika baju terdengar bunyi bunyi cucian piring di dapur. Si bungsu bantuin cuci piring bekas sahur yang sebelum sebelumnya ku kerjain sambil menunggu air panas untuk mandi mendidih. Mana semalem juga ku baru ngeh kalau dese juga bantuin cuci baju melihat tumpukan pakaian kotor bersih.
Aselik deh, semenjak isolasi mandiri tahun lalu, cita cita ku bertambah satu. Cari uang yang banyak bisa hire ART. wakaka. Pekerjaan rumah tuh kaya ada aja terus ga ada abisnya. Jadi, kalo sering dibantu gini kan, mengurangi potensi jatuhnya air mata di pipi. Hahhaaha.
Hari ini juga pertama kalinya Ngabuburit lagi, sambil nunggu waktu berbuka dan janjian sholat tarawih di Al Azhar sama adikku. Ngabuburitnya ke..
Setelah 30 Blogger Challenge Ramadan kelar, langsung blas hilang tanpa tersisa semangat nulis sehari sekalinya. Hahaha.
Apa kabar teman-teman? Menginjak bulan ketiga kita masih #dirumahaja. Udah ada yang berani keluar rumah belum?
Saya kira, saya masih bisa bertahan lebih lama dengan kondisi masih harus #dirumahaja, ternyata hati kecil mah gabisa dipungkiri ya. Kangen juga beraktivitas, kangen ketemu sama temen-temen, kangen bikin kegiatan sosial lagi.
Beberapa hari lagi udah masuk bulan Juli, dimana itu berarti Idul Adha sebentar lagi, Hari Raya Qurban kita. Tahun lalu, sahabat sahabat saya dari Dompet Dhuafa Volunteer, bikin gebrakan baru untuk menyembelih hewan Qurban di pelosok desa bertajuk Qurban Cinta di Cintamanik.
Desa yang ternyata pernah saya hampiri dalam kegiatan Voluntrip. Desa dimana mandi, cuci baju dan cuci piring masih dari sungai. Desa dimana anak anak masih mainan di lapangan, nyore main air di sungai, dan jalan kaki (lumayan jauh) ke sekolahan. Desa yang masih dalam area Jawa Barat, namun serasa jauh dari peradaban jaman teknologi selayaknya di Ibu kota.
Antusiasme warganya luar biasa, bapak ibu dan anak anak senang sekali, bisa menyaksikan langsung pemotongan hewan qurban di desa mereka. Semua turun tangan saling bantu dan ngambil peran.
Euforia ini yang terkenang dan ingin diulang lagi sama temen-temen yang kali ini bergerak dibawah naungan doinggood.movement. Tahun ini, insyaAllah akan ada lagi gerakan Titip Qurban; Dari Kota ke Pelosok Desa. Harapannya, donatur yang dikota ambil bagian dari Gerakan Titip Qurban ini untuk di bagikan di pelosok desa. 🙂
Titip Qurban adalah program dirancang untuk berbagi daging qurban dari kota hingga ke pelosok desa. Jadi, dengan kata lain hewan yang kamu qurban atau sedekahkan akan kami sebar ke pelosok desa yang terdampak Covid19. Terutama desa yang memang biasanya jarang mendapatkan hewan qurban. Sejauh ini, daerah yang Insya Allah akan disambangi; Bekasi, Jonggol, Cigudeg, Cimapag, Ciampea, Parung Panjang, Rumpin dan Ciaruten.
Jadi, program Titip Qurban ini ada dua tipe;
1. Sedeqah qurban, dengan minimal Rp. 10.000 kalian sudah bisa ikut sedekah daging. Uang yang terkumpul nantinya akan dibelikan hewan qurban yang juga akan disembelih dan dibagikan kepada warga di pelosok desa. Hewan qurban akan disembelih menggunakan nama tokoh masyarakat atau tokoh agama yang dinilai layak menjadi pekurban namun belum mampu membeli hewan qurban sendiri.
2. Titip qurban, dengan Rp. 2.550.000 atau Rp. 2.990.000 untuk ukuran sapi yang lebih besar kamu sudah bisa ikut berkurban 1/7 bagian sapi.
Informasi & Konfirmasi 0858-9004-3231 a.n Fajar Firmansyah
Seperti yang kita tahu, ditengah situasi pandemi seperti ini banyak hal berubah. Ada yang terkena dampak sehingga mungkin tidak bisa ikut berkurban, ada yang kelimpahan rezeki karena efek dari masyakarat yang #dirumahaja. Yang pasti, setiap orang bisa turut berkontribusi.
Belum mampu untuk utuh 1 ekor kambing? Gapapa, bisa ikut ambil bagian di Sedekah Qurban. Ingin titip Qurban dan disalurkan ke daerah-daerah yang sudah kusebutkan diatas, boleh banget.
“Maka makanlah sebagiannya (daging qurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Daging daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
Semoga Allah mudahkan dan mampukan kita untuk menunaikan qurban ditahun ini ya, dan menjadikan kita sebagai hamba Allah yang bertakwa. Aamiin allahumma aamiin.
Jelas saja silaturahmi kesana kemari. Engga yang offline, engga ya online. Hari lebaran hari dimana bertemu kembali saudara saudara yang lama ga ketemu, dan jadi ajang nunduk gagdget paling syahdu karena saling menghubungi untuk “dimulai dari angka 0 yhaa”.
Seringkali kami berlebaran dengan keluarga inti tanpa bertemu saudara. Namanya juga perantauan. Tapi sekalinya berlebaran di kampung, baik kampung Papa di Malang atau kampung Mama di Bandung/Garut/Tasik jadi supersibuk karena kapan lagi kumpul kumpul. Continue reading →
Meski ga bisa silaturahmi sambil bukber bukber lucu. Meski gabisa nyari takjil di satu mesjid ke mesjid lainnya. Banyak sekali hal yang saya syukuri menjalani bulan Ramadhan ditengah pandemi covid-19.
Lebih selow. Tahun tahun sebelumnya, kek nya beraaat banget abis saur, tidur sejam, trus lari lari-an ngejar krl. pagi pagi udah aus. :)))) Sekarang, saya bisa tidur abis shubuh agak lamaan XD Bisa bangun jam 8an dan langsung kerja. Kemarin saya sempet sih 2kali ke kantor di bulan Ramadhan, tapi alhamdulillah di provide Taksi dari kantor. Jadi saya bisa lanjut tidur dengan nyaman didalem taksi. Alhamdulilah. Continue reading →
Sebelum bulan puasa kemarin, saya suka bikin review kecil kecil tentang drama korea yang saya tonton. Drama berdurasi 16 jam, saya singkat jadi paling banyak 8 potongan IG Story berdurasi 15 detik. Tapi bikinnya bisa 2 jam sendiri. Hahaha.
Saya harus liat lagi drama-nya. Cari potongan potongan drama yang menurut saya menarik. Saya screen record. Saya Potong. Saya insert ke halaman design seperti Canva/Unfold. Saya bikin narasinya. Begitu terus sampe saya merasa cukup.
Marhaban ya Ramadhan. Alhamdulillah kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Dikasih umur. Dikasih sehat.
Euforia Ramadhan selalu menemani kita dengan;
Iklan sirup dan Indomie. Dari Sabang sampai Maraukeeeeee, dari apa sampai pulau rote. Indomie Selerakuuu. Ini kalau uda ada beginian di tipi tanda bulan ramadhan sebentar lagi. Dilanjutkan dengan beraneka rasa sirup marjan yang digadang gadang disiapkan untuk menu berbuka puasa.
Antrian buka puasa bersama. Saking padetnya, puasa juga belum hari hari jadwal buka puasa bersama udah ada. Dari temen kantor, alumni kampus, alumni sekolah, geng nongkrong, geng mantan teman sekantor. Bener-bener waktu yang menyenangkan buat Silaturahmi. Continue reading →
Kondisi sekarang ini, beneran diluar dugaan kita semua yakan. Kaya semua yang tiba-tiba. Tiba tiba ada virus ga tau wujudnya kek apa, tapi merepotkan banyak orang.
Kakakku di PHK. Beliau freelancer di salah satu perusahaan E-Commerce.
Sahabatku hanya mendapatkan Upah pokok aja. Beliau kerja di Wedding Organizer.
Temenku digaji 50%. Ia bekerja di rumah sakit swasta yang bukan rujukan Covid-19. Pasien rawat jalan menurun drastis.
Uwa-ku sebagai pemilik villa, langsung sepi pelanggan. Karena sama sekali tidak ada kunjungan. Continue reading →
Woho! Sudah hampir memasuki sebulan di tahun 2020. Sebelum lupa, dengan apa-apa yang sudah terjadi di tahun 2019, ku ingin nge-rekap dulu yha! Sekalian sebagai pengingat dan reminder buat dibaca-baca dikemudian hari.
Over all, 2019 terlewati dengan cukup baik dan Impulsif. Haha. Segala sesuatu yang terjadi, didasari oleh pemikiran, “Kapan Lagi?” sehingga apa aja yang ada didepan mata di bantai.
Resolusi dari awal tahun emang ingin menjadi ‘Yes Woman’. Dimana, tawaran apapun yang ditawarkan padaku, sebisa mungkin aku iyakan. Sampai tawaran abang abang ojek online yang suka nawarin top up gopay maupun ovo. Akan kusiapka cashnya. Continue reading →