Bandung emang ga pernah ada habisnya.
Saya bersyukur di ‘depak‘ dari Batam ke Bandung oleh Ibu saya. “Mau kuliah dikampus manapun, yang penting di Bandung” Begitu pesannya beliau ke kami, ke-empat anaknya. Bandung itu tempat dimana saya pertama kali ‘lepas dari sangkar’. Meninggalkan rumah, dan memulai hidup mandiri. Pertama kalinya daftar kuliah sendirian (yes, sebelumnya, saya selalu ditemani oleh ayah saya), pertama kalinya hidup nge-kost sendirian (ya meskipun sering sekali dikunjungi oleh Teh Sinta yang kebetulan kuliah di Jatinangor), dan Pertama kalinya saya mulai mengais rezeki untuk menghidupi diri. Semuanya dimulai dari sini, Bandung.
Bandung salah satu kota nge-hits di Indonesia yang terkenal akan berbagai kulinernya yang enak, Wisata alamnya yang luarbiasa, fashion-nya yang berkembang, gaya hidup anak mudanya yang kece sampai ke kasus genk motornya. Dan saya, menikmatinya selama kurang lebih 3 tahun.
Mengikuti perkembangan zaman, Bandung pun demikian, selalu aja ada hal baru yang seru di Bandung. It’s why, saya memilih untuk kerja di Ibukota. Saya masih suka susah move-on untuk jauh jauh dari Bandung.
Baru baru ini, Om Emil (Walikota Bandung sekarang, red) membangun Taman Jomblo di bawah jalan layang Pasopati. Iyes, Taman Jomblo. Taman untuk Jomblo jomblo gitu. Aku mah ga pernah duduk disitu. #GengsiJomblo.
Yang lagi ngehits baru baru ini adalah;
Tebing Keraton
Pertama kali saya tahu tentang ini dari temen pejalan yang ngepost di Grup Whatsapp. Kemudian, saya berkesempatan mengunjungi pertama kali bersama Papa. Best partner of life. Bermodal googling, saya bersama papa selepas Shubuh menuju Tebing Keraton. Letaknya di ujung jalan diarah Taman Hutan Raya Juanda.
Tidak direkomendasikan untuk gembel gembelan (baca: ngeteng naik angkot + Jalan kaki). Jauh banget. Ga direkomendasikan naik mobil juga. Uda paling bener momotoran aja. Akses kesananya jelek banget soalnya.

Halo, Tebing Keraton
Karena tempat ini sudah mulai nge-hits. Banyak penduduk sekitar yang ngeh. dan bisa nunjukin jalan, kok. Untuk tarif masuknya, masyarakat sini mematok harga Rp. 11,000,- untuk wisatawan domestik dan Rp. 76,000,- untuk Wisatawan asing.
Kenapa tempat ini seru?
Karena dari sini, kita bisa liat pemandangan ini.

Bandung dari Ketinggian
Sejauh mata memandang hijau, sejuk & Gunung. Tebingnya kecil dan curam sekali. Kita harus hati hati dengan langkah kaki.

Karena lagi rame-ramenya diomongin, coba kesini pas weekday deh. Biar ga rame aja gitu. Lebih menikmati alamnya.

Pemandangan a long the way.
Bukit Moko
Ada lagi nih. Bukit Moko. Kalau di Tebing Keraton kita engga bisa menikmati dimalam hari, berbeda dengan Bukit Moko. Bukit ini bisa kita nikmati di Malam hari. Lampu lampu bandung akan terlihat dari sini.
Pernah denger Caringin Tilu? Saung makan yang dari situ bisa lihat kerlap kerlip kota Bandung. Nah, Bukit Moko ini jauh di atasnya. Jadi masih keatasnya lagi. Akses jalannya bisa di mulai dari Jl. Padasuka. Patokannya Saung Angklung Udjo. Dari situ, lurus aja terus keatas sampe mentok. Medannya ga lebih berat dari pada ke Tebing Keraton, tapi lebih curam. :’D Namanya juga perjuangan ketempat kece, ya.
Katanya disini bisa menikmati sunset, sayang, pas saya kesana, mataharinya diselimuti mendung. Jadi gagal gitu sunsetnya 😦

Halo dari Bukit Moko
Ditempat saya berdiri untuk menghasilkan foto diatas, kita harus beli makanan warung gitu deh. Kalo cuma nongkrong doang, dikenakan biaya. hihihi.

Menggenapkan Diri
Meja nya dibuat dari bebatuan gitu. Uniknya, karena ini hamparan luas, si pengantar makanan biasanya berteriak ditengah lapangan. “Atas nama Rendra”. Nanti yang namanya Rendra tinggal lambai lambai tangan aja. Yagimana ya, kan ga lucu aja nanti kita ketemu ga sengaja di WC misalnya, “Yang namanya Rendra, yaa” Eeeaaa.

Kalau malam hari, mau lebih dekat dengan Bintang. Disinilah tempatnya. Menyepilah dan hening sejenak lah ditempat ini. 🙂
Saya yakin, Bandung akan terus berkembang disegala bidangnya. Terlebih dengan oke-nya pimpinan Om Emil untuk membangun kota Bandung. Dan saya, akan terus sering main main ber- Weekend Gateway ke kota ini.
Oh iya, hari ini bertepatan dengan Ulang Tahun Bandung yang ke 204. Happy Birthday. Sst.. Aku jatuh cinta berkali kali padamu, Bandung.